IJWLY - 10

326 57 21
                                    

"Kau? Mau apa kau datang kemari, hah? Aku tidak sudi melihat wajahmu itu, gadis licik!" Bentak Nyonya Kim dengan kasar saat mengikuti arah pandang Jongin, Sehun hanya menarik sudut bibirnya lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang rawatnya.

"Hunna, kenapa kau keluar dari kamar rawatmu?" Jongin menghampiri Sehun dan merangkul pundaknya, mengajak Sehun masuk kedalam kamar rawat ibunya

"Aku ingin menjenguk ibumu." Jawab Sehun diiringi senyumannya, Jongin membalas senyumannya dengan lembut.

"Pergi kau! Aku tidak ingin melihatmu!"

"Ibu, hentikan. Sehun datang kemari karena peduli padamu."

"Omong kosong!"

"Sudahlah, Jongin. Tak apa-apa. Jangan semakin membuat ibumu kesal dengan terus melawannya, kau tak ingin 'kan penyakin jantung ibumu semakin bertambah parah?" Sehun melerai, ia membelai pipi kanan Jongin dengan lembut.

"Mau apa kau? Apa kau datang kemari untuk mengemis agar kami merestui hubunganmu dengan putraku? Cih, tidak sudi!" Ujar Nyonya Kim dengan menatap muak kearah Sehun, Jongin hendak kembali melawan namun Sehun menahannya.

"Aku tidak perlu mengemis. Karena aku tahu Jongin tak akan pernah bisa lepas dariku sekalipun seluruh dunia ini menentang hubungan kami."

"Kau terlalu percaya diri, nak." Ujar tuan Kim sambil menatap Sehun sinis dibalik kacamatanya.

"Aku tidak perlu membuktikannya lagi 'kan, tuan?" Tanya Sehun dengan tenang sambil mengelus perutnya yang masih datar dan membalas santai tatapan tuan Kim.

"Selain menjenguk ibumu, aku juga datang kemari untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini." Sehun berbalik untuk menatap wajah Jongin. "Jongin... apa kau mencintaiku?"

"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, Sehun." Jawab Jongin tanpa ragu, Sehun tersenyum kecil.

"Kalau begitu batalkan perjodohanmu dengan Chungha."

"Ya. Aku memang berniat untuk membatalkannya demi kau dan anak kita, Hunna."

"Tidak! Putraku akan tetap menikah dengan Chungha! Kau memang licik, Sehun. kau menjebak putraku-"

"Aku tidak pernah menjebaknya. Putramu sendiri yang terus mengejarku, lalu aku bisa apa? Tapi terserah, aku pun tidak akan memaksa Jongin untuk meninggalkan Chungha. Walau bagaimanapun aku masih punya hati, akan tetapi jika Jongin tidak bisa meninggalkan Chungha, maka aku yang akan mengalah dan pergi."

"Sehun, apa yang kau katakan?!" Sela Jongin terkejut mendengar ucapan Sehun.

"Maafkan aku, Jongin. Tapi sungguh aku tidak ingin berbagi dirimu dengan wanita manapun termasuk adikku sendiri."

"Kita akan bicarakan masalah ini baik-baik-"

"Mau sampai kapan? Mau sampai anak ini lahir dan tumbuh dewasa baru masalah ini selesai? Kau selalu mengatakan hal yang sama, tapi mana buktinya? Kau tetap menuruti keinginan ibumu yang egois itu sekalipun saat ini aku sedang mengandung cucunya-"

"Aku tidak sudi memiliki cucu yang lahir dari rahim wanita sepertimu!" Gumam nyonya Kim dengan kasar dan sangat menyakiti hati Sehun, ini yang kesekian kalinya wanita paruh baya itu menyakiti hatinya. Mungkin kemarin ia bisa menahannya, namun sekarang tidak lagi. Karena nyonya Kim sudah sangat keterlaluan dengan tidak mau mengakui cucunya sendiri.

"Ibu..." Bahkan Jongin sendiri sampai tak mampu berkata-kata melihat sikap keras ibunya itu.

"Kau sungguh pria yang baik, Jongin. Aku sangat bangga pada diriku sendiri karena dicintai oleh pria seperti dirimu, harus kau ketahui sampai kapanpun aku dan ibumu tidak akan pernah bisa berdamai. Untuk itu aku ingin kau memilih salah satu diantara kami, kau pilih aku atau ibumu?"

I Just Wanna Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang