"Halo?"
"Cepat pulang, nak."
"Aku akan pulang besok."
"Kau harus pulang sekarang juga, Kim Jongin!"
"Tapi ibu, aku-"
"Jangan membantah! Pulang sekarang, ada yang harus ibu dan ayahmu bicarakan dan ini sangat penting."
"Baiklah. Aku akan pulang sekarang."
"Bagus. Ibu dan Ayah akan menunggumu dalam tiga puluh menit."
"Aku tutup telponnya." Jongin menghela nafas setelah menutup sambungan telponnya, ia menoleh kearah ranjang dan menemukan Sehun masih tertidur dengan tubuh telanjangnya yang ditutupi selimut berwarna hijau tua.
Ibunya menelpon, menyuruh Jongin untuk segera pulang. Ia tak ingin meninggalkan Sehun, namun apa daya ibunya memaksa untuknya segera pulang karena sesuatu yang harus dibicarakan. Entah apa itu.
Satu jam yang lalu mereka menyelesaikan percintaan panas mereka, bolehkah Jongin mengatakannya seperti itu? Karena ia melakukannya pada Sehun atas dasar cinta, walau ia tak tahu dengan jelas perasaan Sehun yang sebenarnya. Jongin hanya berharap cepat atau lambat Sehun akan membalas perasaan cintanya.
"Jongin... kau mau kemana?"
"Kau bangun, Sayang? Maaf aku membangunkanmu." Jongin menghampiri Sehun yang terbangun sambil mengkancingkan kemejanya.
"Kau mau kemana?" Tanya Sehun untuk yang kedua kalinya, ia bangun dan duduk diatas ranjang besar itu, masih dalam keadaan telanjang.
"Aku... harus pulang, Hunna. Ibuku menelpon karena ada hal penting yang harus dibicarakan." Jawab Jongin dengan pelan, tangannya merapikan rambut Sehun yang berantakan.
Sehun menoleh kearah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Sepenting apa sehingga harus bicara malam-malam begini? Pikir Sehun. Namun ia tak mengatakannya.
"Baiklah." Sahut Sehun tanpa banyak bertanya. Ia menatap lekat wajah tampan Jongin.
"Aku akan ada disini tepat pukul tujuh pagi. Aku berjanji. Boleh aku pulang, hm?" Jongin membingkai sebelah kanan wajah Sehun dengan tangan besarnya.
"Ya. Pulanglah. Keluargamu lebih penting." Jawab Sehun diiringi senyuman kecil, Jongin mengecup keningnya cukup lama.
"Kembalillah tidur. Atau jika kau lapar, aku sudah menyiapkan banyak makanan didapur. Kau bisa memasak 'kan?" Jongin terkekeh, ibu jarinya membelai pipi Sehun.
"Aku bisa memasak jika kau mau tahu, Jongin." Sehun mencubit perut Jongin dengan manja. "Pulanglah." Lanjutnya, lalu mengecup bibir tebal Jongin.
"Baiklah. Sampai jumpa besok, jika ada apa-apa segera telpon aku." Jongin membalas kecupan bibir Sehun. Sehun mengangguk patuh.
Sebelum Jongin pulang, ia dan Sehun kembali menyempatkan sejenak untuk berciuman.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Kakakku... masih ada bersamamu, Kai?"
"Ya. Sehun masih ada bersamaku, Chungha."
"Apa kakak tidak berniat untuk pulang? Ini sudah dua minggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Love You
RandomKAIHUN! GS! Kim Jongin yang berusaha keras meluluhkan hati Oh Sehun yang tak percaya cinta.