"Aku khawatir padamu. Jadi aku mengikutimu sampai kemari, Sehun." Jawab Jongin dengan tenang. Sehun menatap pria itu tak percaya dan menghela nafasnya.
"Jadi maksudmu kau sengaja membuntutiku?" Geram Sehun sambil menatap Jongin dengan tajam.
"Sudah kukatakan aku khawatir padamu. Aku melihatmu dihalte bus dan menaiki sebuah bus sendirian, terlebih hari sudah sore." Jongin masih bersikap tenang, ia bahkan maju selangkah lagi untuk lebih dekat dengan Sehun.
"Aku tidak membutuhkan perhatian darimu, Kai. Sebaiknya kau segera pergi dari tempat ini." Sahut Sehun dengan ketus, ia melangkah melewati Jongin, memutuskan segera menjauh dari pria itu.
"Bisakah sekali saja kau melihat ketulusanku, Sehun?" Jongin menahan pergelangan tangan Sehun.
Langkah Sehun otomatis terhenti dan kembali menatap wajah tampan Jongin. "Apa sulitnya bagimu untuk mengabaikan keberadaanku, Kai? Aku mohon padamu berhenti bersikap seperti ini padaku, anggaplah kita tidak pernah saling mengenal." Sehun segera mengalihkan pandangannya dari wajah Jongin, entah kenapa berlama-lama menatap wajah pria itu membuatnya tak nyaman. Terjadi getaran aneh didadanya saat melakukannya dan ia sungguh tidak menyukainya.
"Kenapa, Sehun? Kenapa aku tidak boleh memeperhatikanmu dan mengkhawatirkanmu, hm?" Jongin menarik lengan Sehun dengan lembut, ia ingin gadis itu kembali menatap wajahnya.
"Jujur saja, Sehun... aku tidak bisa mengabaikan keberadaanmu apalagi menganggap bahwa kita tak pernah saling mengenal." Ucapan Jongin membuat Sehun menutup matanya erat dan menghela nafas dengan lelah.
"Aku harus pergi." Sehun menepis tangan Jongin dari lengannya dan cepat-cepat melangkah pergi dari hadapan pria itu sebelum getaran aneh itu kembali dirasakannya.
"Aku mencintaimu, Sehun." Langkah kaki Sehun seketika terhenti setelah mendengar perkataan tegas dari Jongin. Ia tercengang dan kakinya terasa berat untuk kembali melangkah, lehernya bahkan sulit untuk ia gerakkan walau hanya sekedar menoleh kebelakang.
"Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu tulus dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam, Kim Sehun." Jongin entah sejak kapan kini berada dibelakang tubuh tegang Sehun dan berbisik disamping telinganya, Sehun memejamkan matanya dan tangannya terkepal kuat. Tubuhnya bahkan mulai gemetar dan kakinya terasa melemas.
"Sehun, aku sangat mencintaimu. Aku ingin bersamamu, aku bahkan sudah membayangkan suatu hari nanti kau menjadi pengantinku dan hidup bahagia bersamaku. Lalu tak lama kemudian kau akan melahirkan anakku dan kita akan punya banyak-"
"Hentikan! Cukup, Kai. Berhenti bicara!" Sehun menjerit dan menutup kedua telinganya tak ingin mendengarkan perkataan Jongin lebih jauh lagi.
"Kenapa, Sehun? Apa aku salah memiliki perasaan ini padamu? Apa aku salah mengharapkan semua itu darimu, hm?" Jongin melangkah kedepan dan berdiri dihadapan Sehun.
"Ya, kau salah! Kau salah menaruh perasaan itu padaku dan kau pun salah besar berharap banyak dariku, Kim Jongin! Karena aku tidak akan pernah membalas perasaanmu itu, apa kau mengerti hah?!" Sehun berteriak didepan wajah Jongin agar pria itu paham setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Aku tidak mencintaimu! Jadi jauhi aku sekarang juga!" Sehun mendorong Jongin yang terdiam karena ucapannya dan berlari menjauhi pria itu.
Jongin masih terdiam ditempatnya dengan wajah tertunduk lesu, ia masih tak percaya dengan penolakan yang baru saja Sehun lakukan atas perasaan cintanya.
"AAAAA..."
"Sehun!" Jongin menoleh panik saat mendengar jeritan dari Sehun, baru saja petir menyambar dan merobohkan salah satu pohon lalu disusul rintik hujan sekaligus menyadarkannya dari keterdiamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Love You
RandomKAIHUN! GS! Kim Jongin yang berusaha keras meluluhkan hati Oh Sehun yang tak percaya cinta.