IJWLY - 2

324 59 22
                                    

1 bulan kemudian ...

"Mereka semakin dekat, suamiku. Aku pikir tak ada salahnya untuk menjodohkan mereka 'kan? Mereka tampak serasi."

"Apa perlu sampai menjodohkan mereka seperti itu? Biarkan saja hubungan mereka berjalan sesuai keinginan mereka, bagaimana kalau ternyata mereka murni hanya berteman?"

"Tidak, suamiku. Aku yakin bahwa Jongin menyukai putri kita Chungha begitu pula dengan sebaliknya."

"Darimana kau tahu?"

"Tentu saja aku tahu karena putri kita sendiri yang mengatakannya bahwa dia jatuh cinta pada Jongin-"

"Lalu bagaimana dengan Jongin, apa pemuda itu juga jatuh cinta pada Chungha?"

"Jika Jongin... aku belum mengetahuinya secara langsung, tapi aku sangat yakin bahwa mereka saling mencintai. Percayalah padaku dan serahkan urusan ini padaku, aku akan bicarakan pada nyonya Kim selaku ibunya Jongin." Tuan Kim Junho terdiam, lain halnya dengan Sunmi yang kini sedang tersenyum sumringah.

Tanpa kedua orang tua itu sadari Sehun mendengar pembicaraan mereka, itu pun tanpa disengaja karena Sehun baru saja pulang kuliah dan hendak langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. Kebetulan letak ruang keluarga bersebelahan dengan tangga rumah.

"Sehun.. kau sudah pulang, nak?" Suara ayahnya membuyarkan lamunan Sehun, entah kenapa ia malah melamun hingga ketahuan, bukannya segera pergi ke kamarnya. Sebisa mungkin Sehun bersikap acuh dan hanya mengangguk malas sebagai respon.

"Darimana saja kau baru pulang hah?" Suara keras Sunmi menghentikan langkah Sehun yang hendak menaiki anak tangga.

"Tentu saja kuliah." Jawab Sehun dingin, seperti biasa. Ia bahkan tidak menatap wajah ibu tirinya itu.

"Kuliah atau keluyuran? Chungha sudah pulang sejak tiga jam yang lalu, tapi kau baru saja pulang? Pergi kemana kau setelah kuliah hah? Menemui kekasihmu?" Sunmi beranjak dari sofa dan melangkah angkuh mendekati Sehun, entah kenapa wanita tua itu suka sekali berteriak-teriak hingga membuat telinga Sehun terasa berdengung.

"Apa kau sedang mempedulikan diriku, ibu tiri?" Tanya Sehun sarkas sambil menatap sinis Sunmi yang kini berdiri dihadapannya.

"Sudah hentikan! Istriku, biarkan Sehun istirahat, dia baru saja pulang dan kenapa kau malah memarahinya?" Lerai Junho. Mendekati keduanya yang hampir kembali saling berteriak, sudah tak asing lagi setiap Sehun bertemu dengan Sunmi maka saat itu juga akan terjadi pertengkaran.

"Kenapa kau selalu membela putrimu yang urakan ini, suamiku? Jika sikapmu seperti ini maka dia akan semakin seenaknya..." Ujar Sunmi dengan menatap sekilas pada suaminya. "Dia pikir dia siapa! Seharusnya gadis ini tahu diri, dia hanya menumpang dirumah ini!" Sunmi mulai mengomel dan Sehun memutar bola matanya malas.

Sehun melengos pergi menaiki anak tangga rumah daripada telinganya rusak karena mendengar omelan dan teriakan dari ibu tirinya itu, tak peduli ia akan disebut sebagai anak kurang ajar.

"Berhenti! Aku belum selesai bicara padamu, gadis urakan! Anak kurang ajar! Tidak tahu diri!" Sunmi masih saja mengomel dan dan berteriak sekalipun Sehun mengabaikannya dan enggan menanggapi omelannya kali ini.

"Sudah hentikan! Bisakah sehari saja kau tidak marah-marah pada Sehun? Dia itu putrimu juga."

"Putriku kau bilang?! Putriku hanya Chungha, dia bukan putriku! Jika saja gadis itu tidak terus berbuat ulah maka aku tak mungkin selalu marah-marah seperti ini." Sunmi lantas pergi dari hadapan suaminya dengan kekesalan yang sudah berada dipuncak kepalanya. Kim Junho lantas menghela nafasnya sambil menatap kepergian sang istri.

I Just Wanna Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang