(5) Eskul Basket

16 5 0
                                    

Ketukan langkah seseorang menggema, membuat keadaan ruangan yang tadinya rusuh seketika Sunyi karena kedatangan Guru pelatih basket.

"Wah, banyak banget yah yang mau masuk eskul ini!" Ucap Candran. Guru pelatih basket itu berdecak kagum kala memasukki sebuah Ruangan yang berisikan siswa maupun siswi yang memang jumlahnya banyak sekali.

"Iya, pa banyak banget sampe pusing liatnya." Tambah benji. Pemuda yang berstatus ketua itu menggelengkan kepalanya beberapa kali membuat Candran terkekeh kecil.

"Yaudah mending pertemuan pertama kita kali ini perkenalan dulu aja yah? dan next week baru kita terjun kelapangan."

Ucapan Candran membuat semua orang heboh bertepuk tangan ada pula yang teriak-teriak heboh.

"Malu ih nin, sini kita mah dipojokkan aja supaya engga terlalu keliatan." Ucap Arisha menarik hanin agar lebih mundur kebelakang.

Kedua gadis itu memang benar-benar mendaftar untuk eskul basket ini. Pagi tadi mereka berdua langsung ditarik oleh meyla untuk mengisi Formulir eskul.

Jadi, siang ini mereka harus mengikuti pertemuan pertama eskul basket yang memang jadwal eskulnya hari ini, kamis.

"Pa, mending biar lebih kenal kita perkenalan satu-satu aja."

"Setuju"

Arkan, salah satu team gold star memberi usul yang disetujui oleh benji, dan Candran hanya mengangguk saja. Toh, Ketua eskulnya saja sudah setuju.

Candran hanya datang untuk melihat seberapa banyak siswa yang minat eskul basket.

"Kita tunjuk acak yah? nanti kalian perkenalkan diri kalian dan alesan kenapa kalian pilih eskul ini." Kata kevan.

Jadi, Gold star team ditugaskan oleh Candran untuk mengurus junior-junior mereka dieskul ini sementara Lelaki yang berumur 29 tahun itu hanya akan mengajar Para senior yang akan segera melakukan tour eskul.

"Itu, lo yang pake tas Hijau toska perkenalkan diri dan alesan lo milih eskul ini."

Hanin dan Arisha menghela napasnya lega, hampir saja mereka ditunjuk karena orang yang ditunjuk kevan tepat berada disebelahnya.

"Kabur yuk!" Ajak arisha yang langsung mendapat pelototan dari hanin.

"Malu tau! apalagi tadi malah dicuit-cuit yang lagi perkenalan. mana orang nya bejibun gini lagi." Tambahnya membuat Hanin mendelik kesal pada gadis disampingnya ini.

"Kalo mau kabur udah telat ca. malah nambah malu!"

"Sumpah ih malu nin!" Arisha meletakkan keningnya dibahu hanin membuat gadis berambut sebahu itu kegelian dan hampir saja mengumpat.

"Ca, diem gak lo? selow aja asal kita engga keliatan. makanya sini mepetan."

Didepan sana kevan yang melihat kearah paling pojok hanya menggigit bibirnya menahan tawa geli hingga benji mendelik kearah pemuda itu.

"Napa lo?" Kevan menoleh lalu menggeleng kecil.

Benji hanya Mendengus lalu mengikuti arah tatapan kevan. lalu dengan jahil ia tersenyum miring dan bangkit dari duduknya.

"Cewe yang paling pojok kanan yang pake tas coklat kecil perkenalkan diri." Kevan yang sedang asik melihat Arisha seketika menoleh pada benji yang sedang memegang mix.

"Saya kak?"

"Iya elo."

Jantung Arisha berdebar sangat cepat bahkan telapak tangannya saja sudah dingin. Tangannya meraih tangan hanin lalu menggenggam erat menahan malu karena diliatin semuanya. berpuluh-puluh siswa diruangan itu.

Boom heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang