(11) Baper

9 4 2
                                    

"Sa, Kemaren sore lo ke komplek gue yah?" Arisha mengangguk dengan tangan yang masih sibuk memasukkan buku kedalam tas.

Hanin yang penasaran, menengok kearah samping dengan mulut yang sibuk mengunyah sandwich yang ia beli tadi dikantin.

"Ngapain?"

"Ha?"

Hanin melengos, kemudian menggigit kembali sandwichnya "Lo ngapain kekomplek meyla?"

Arisha meringis kecil, menutup tasnya kembali. matanya melirik kearah hanin lalu meyla. Kemudian menghela napasnya panjang "Kemaren gue niatnya mau keluar dari eskul basket terus gue chat ka kevan ka-"

"WOHOO ANJAY WOWOWO GAS SAA" Hanin melirik malas meyla, karena teriakkannya tadi semua teman sekelasnya menengok kearah mereka tapi untung saja sedang jam istirahat jadi tak banyak murid yang berada dikelas.

Arisha menatap tajam meyla yang malah dibalas dengan cengiran lebar. Arisha menggeleng "Diem dulu anjir! jangan berisik ih. mau gue ceritain lagi gak?"

"Okey i'am diem kok."

"Gue chat ka kevan, dan dia maksa supaya gue engga keluar dari eskul basket dan malah bilang mau ngajarin gue. yah... gue sih seneng-seneng aja kalo diajarin." Hanin menyipitkan matanya kearah Arisha sementara meyla menepuk-nepuk tangan dengan heboh.

"Lo udah move on dari ka marcell?" Arisha merapatkan bibirnya kembali kemudian menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Arisha menghela napas samar, mendengar pertanyaan hanin ini mengingatkannya pada kejadian sore kemaren. Kevan juga menanyakan hal yang sama padanya tapi gadis itu lebih memilih diam tak menjawab hingga membuat suasana canggung selama perjalanan pulang.

"Woy, Elah santuy aja kali. move on tuh butuh waktu." Arisha tersentak ketika bahunya ditepuk pelan dari belakang

Hanin mengangguk menyetujui ucapan meyla tadi.

"Noh ada chat!" kata hanin dengan mata yang mengarah pada layar hp Arisha yang menyala. Arisha tersentak kecil lalu segera mentap chat dari seseorang yang ia tunggu.

Kevan: Sorry yah chat nya baru gue bales.

Kevan: Gue lagi otw kekelas lo

Arisha mengernyitkan kening sesaat, menatap jam dihpnya yang hampir menunjukkan waktu istirahat kedua akan berakhir tapi kevan sedang berjalan menuju kekelasnya. Waktunya tidak akan cukup.

Arisha: Gapapa ka

Arisha: Makasih kemaren udah ngajarin tapi kalo sekarang gausah ka. waktu istirahatnya juga udah mau abis.

Kevan: Gue nanti minta izin sama guru lo.

Tanpa sadar Arisha memekik tertahan membuat hanin disampingnya menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.
"Ka kevan mau kesini."

"Ngapain?"

"Kemaren gue kan diajarin sama dia tapi gue belum bisa-bisa dan sekarang istirahat kedua dia mau ngajarin gue lagi tapi sekarang udah mau bell. Gimana dong?  katanya dia bakal minta izin sama pak Nasar." Hanin Memelototkkan matanya sesaat kemudian tersenyum menggoda.

"Wah anjir, Baver gue baver. kaya cerita diwaddpat anjir so cuit."

Arisha mendecak, kembali mengalihkan tatapannya pada layar hp. Ia harus balas apa? Menengok kebelakang, meyla tengah serius baca waddpat dihpnya. Gadis itu kalo sudah serius baca waddpat akan mengabaikan sekitarnya membuat arisha menggigit bibirnya gelisah.

"Tapi sa, ka kevan kayanya ada rasa deh sama lo." Arisha mendongak menatap hanin yang kali ini mulai serius.

"Rasa? cinta maksud lo?" hanin mengangguk.

Boom heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang