Baik Jongin, Jongdae dan Baekhyun kini sudah duduk dengan tenang di ruangan milik salah seorang dosen mereka.
"Kalian bertiga, termasuk Jaehyun akan menjadi mahasiswa magang di Leon Group. Ingat, jangan mempermalukan universitas kita ini, mengerti?" ujar dosen Kim tegas.
Kompak ketiganya mengangguk paham, namun pandangan Jongin mencari seseorang.
"Jaehyun... Dimana?" tanya nya pada dosen Kim.
"Ah jaehyun, dia sedang ada beberapa urusan dengan mahasiswa kesenian, besok kalian bisa mulai ke kantor pusat Leon Group." tutur dosen Kim.
"Pusat? Tapi saya pikir— "
"Sudah Baekhyun, lagipula bukankah ini mengungtungkan untukmu? Kau akan sering bertemu suami mu sendiri." sarkas dosen Kim.
Baekhyun sedikit tercekat mendengar ucapan itu, "Iya, namun saya merasa terbebani."
Jongdae menepuk pundak sempit Baekhyun. Kemudian berbisik pelan, "Jangan melawan perintah dosen Kim, atau kita semua tamat."
"Ah begitu ya?"
"Iya, jadi diamlah." bisik Jongdae lagi.
"Kalian bisa keluar sekarang." titah dosen Kim dan tentunya langsung di angguki oleh ketiga mahasiswa itu.
Tepat saat ketiganya duduk di kursi kelas mereka, Baekhyun harus kembali menghembuskan nafas jengah nya karena deringan telpon.
"Aku angkat dulu." ucap Baekhyun meminta izin pada kedua teman nya.
Jongin hanya memberikan acungan jempolnya.
"Siang mi, ada apa?" tanya Baekhyun dengan nada sopan.
"Baekhyun... Gie terus memanggil mami-mami setiap jam nya, bisakah kau mampir ke mansion sebentar nanti?"
"Gie? Hmm, baiklah nanti Baekhyun akan mampir sebentar. Maaf merepotkan mi."
"Tidak masalah, mami tutup panggilan nya."
"Iya, sampai ketemu nanti."
Pip.
"Huh, aku juga baru ingat jika Gie dititipkan pada mami." gumam Baekhyun sebelum akhirnya kembali bergabung dalam obrolan teman nya itu.
—
Baekhyun sampai di mansion keluarga Park, menghela nafasnya panjang sebelum melangkah masuk menuju ruang utama.
Hal pertama yang ia lihat disana adalah mami dan papi mertuanya, Baekhyun menunduk hormat.
"Apa kabar, Baekhyunie?" tanya Yunho tersenyum ramah.
"Aku baik, papi. Ah ya, dimana Gie?" tanya Baekhyun bingung karena tak melihat Gie.
Tiffany terkekeh pelan melihat raut wajah Baekhyun, "Baru saja tidur, jika kau ingin melihatnya naiklah ke lantai 3, kamar nya disana."
"Begitu, maaf merepotkan mu. Aku ke atas dulu." pamit Baekhyun.
Kamar indah dan terkesan sederhana, Baekhyun tersenyum melihat bagaimana mertuanya mengurus Gie.
Baekhyun mengelus pipi Gie, "Apa kabar Gie? Merindukan mami hum?"
Senyuman tulus itu, benar-benar seperti senyuman seorang malaikat .
"Eunggg... Ma—mii..." Gie bergumam di tidurnya membuat Baekhyun gemas.
"Ternyata benar, kau merindukan mami ya. Maaf membuatmu menunggu, sabarlah." ujar Baekhyun kemudian mengecup singkat dahi gie dan pergi dari kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Marriage | CHANBAEK | END ✔️
Fanfic"Meninggalkan mu adalah perihal yang mudah, maka itu jika pada waktunya aku memiliki kesempatan itu, segera akan ku lakukan." Kehidupan yang sudah lama Chanyeol hadapi adalah kehidupan yang membuatnya tersiksa, dan sekarang harus bertambah menyiksa...