Mohon doa restunya, ya. Semoga kalian berkenan untuk baca cerita ini. Maapin yee bepp kalo ada salah-salah ketik. Sengaja aku nggak pake prolog. Biar kalian bisa berimajinasi alur ceritanya gimana. Biar bisa nebak-nebak sebenarnya apa rencanaku gitu ceritanya mahhhh. *chuuuuu* 😘😘
San Francisco, USA
"Ya, Nte," ucapku pada seseorang di sambungan pagi ini.
"Nad, lo jadi balik, kan?" jawabnya. Dia adalah Tanteku, adik dari Ibuku. Jarak umur kami hanya 5 tahun. Entah apa yang ada di pikiran Yangkung dan Yangti saat proses pembuatannya. Yang kutahu, Yangti berumur 16 tahun saat melahirkan anak pertama, Pakde Yoga. Dan Nte Vina lahir saat Ibuku berumur 20 tahun.
"Ya jadi lah. Gila aja lo. Gue udah booking tiket. Dua taun gue nggak pulang. Akhirnya pulang juga." Tangan kananku sibuk mengaduk teh manis hangat di cangkir.
"Lo beneran balik buat selamanya, kan? Nggak akan balik-balik lagi ke sana, kan?" tanya Nte Vina dengan nada penuh penasaran.
"Iya, Nte. Kan gue juga udah wisuda. Kemaren nggak ikut balik sama Papa Mama karena masih banyak yang harus gue kelarin di sini. Emangnya lo mau ponakan lo ini tinggal di luar negeri terus? " jawabku. Kuseruput teh manis hangat yang baru aja kubuat. Cuaca pagi ini dingin, sangat dingin. Musim dingin segera tiba. Nte Vina memang sangat dekat denganku. Karena memang hanya aku dan adikku, Nadira cucu-cucu perempuan dari Kakek-Nenek pihak Mama.
"Gue tuh kangen hangout sama lo. Nggak rela deh kalo lo ke luar lagi." Suaranya terdengar sangat bersemangat. "Nanti temenin gue ke makamnya Vani, ya."
"Tahun ini tahun ketiga ya, Nte?" tanyaku pada Nte Vina. Nte Vani adalah kembaran Nte Vina yang meninggal setelah melahirkan anak pertamanya.
"Iya, sekalian gue mau minta restu dia. Kan gue mau nikah." Jelas kudengar ada isakkan kecil dari seberang sana. Nte Vina dan Nte Vani memang sangat dekat. Bahkan, Nte Vina merasakan kehilangan yang teramat atas kepergian Nte Vani .
"Yaudah, gue mau beres-beres dulu. Besok malem gue landing. Lo ngga usah jemput. Gue udah minta tolong Mas Rama jemput." Kuakhiri sambungan telepon untuk hari ini karena masih banyak yang harus diselesaikan sebelum benar-benar meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia (Omku) Suamiku (COMPLETED) SEBAGIAN CHAPTERS DIUNPUBLISH YA
RomanceTambahin cerita ini di library kalian ya. Biar tau kalo ada update terbaru 😘😘LIKE AMA COMMENT JANGAN LUPA YA BEBS..... ❤❤❤❤ Nadia paham betul bagaimana sakitnya dikhianati. Rasanya berkali-kali lipat sakit karena pengkhianatan itu dilakukan oleh d...