Third person POV
"Woy Tzuyu" Dahyun berseru seraya melempar tisu yang sudah ia pakai. Yang dipanggil tersadar dari lamunannya. Ia melirik Dahyun sebentar, kemudian mengambil gelas di meja, meneguk es teh yang ia pesan sampai hanya tersisa setengah gelas, menghiraukan Dahyun begitu saja.
"Gue perhatiin bengong terus lo belakangan ini" ucap Chaeyong sambil membereskan papan ludo yang baru saja ia mainkan bersama Dahyun dan Sana.
"Iya makin hari lo makin aneh tau nggak, udah banyak bengong, ke sini juga cuma pesen pisang goreng sama es teh, nggak maksud banget. Sejak kapan coba lo sukanya pisang goreng sama es teh?" Tanya Dahyun. Tzuyu diam saja. Tentu saja pertanyaan Dahyun itu ia ketahui benar jawabannya, yaitu sejak ia liburan di rumah eyang, tetapi ia memilih diam dan menutup mulut saja. Ia sedang malas berdebat.
Mereka sedang berkumpul di kafe langganan mereka. Kafe ini milik keluarga Sana, teman dekat Dahyun yang bertemu beberapa tahun yang lalu di tempat gym, dan sekarang jadi dekat dengan Tzuyu dan Chaeyong juga karena Dahyun sering mengajak mereka mengunjungi kafe ini.
"Ada masalah apa sih? Coba cerita dulu" tanya Chaeyong
"Lo pundung sama kita?
"Nggak"
"Lah terus kenapa? Elkie ya?"
"Nggak" Tzuyu menggeleng.
"Oh Jihyo?" Tanya Chaeyong lagi.
"Nggak.... tau. Mungkin iya" balas Tzuyu ragu.
"Siapa Jihyo? Gebetan?" Tanya Sana bingung.
Tzuyu menghela napasnya kemudian membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
"Hm iya, dia sepupu gue"
"HAH! SEPUPU? KOK BISA LO GEBET SEPUPU SENDIRI? GIMANA CERITANYA ANJIR?" Sana berseru. Mengundang atensi seluruh pengunjung kafe. Sana memang sudah tau kelainan orientasi seksual Tzuyu, tapi kali ini lebih ekstrem, masalahnya ini adalah sepupunya. Bagi Sana ini benar-benar berita gila.
"Sssttt" Chaeyong menengkan, sementara Dahyun menebarkan senyum seraya mengisyaratkan maaf dengan kedua tangannya pada pengunjung kafe.
"Gue juga nggak tau" kata Tzuyu "Kok lo bisa nebak Jihyo, Chaeng?"
"Ada yang beda aja waktu lo liat dia" jawab Chaeyong.
"Bentar dulu, ini gue masih shock. Jangan asal lanjut cerita dong otak gue belum mencerna dengan baik nih" ucap Sana. Tzuyu malah terkekeh mendengarnya.
"Lo ngingetin gue sama Momo, San. Sewot-sewotnya itu dapet banget"
"Siapa lagi itu Momo? ya Tuhan..." Sana mengusap wajahnya gusar.
"Temennya Jihyo" jawab Chaeyong. "Ada satu lagi yang manis namanya Mina"
Dahyun dan Tzuyu seketika mengerutkan alis dan menatap Chaeyong dengan pandangan bingung. Kenapa dia tiba-tiba ngomongin Mina?
"Hhhh iya iya terserah deh siapapun itu, terus gimana itu cerita nya lo bisa gebet sepupu lo?" Tanya Sana kembali fokus pada Tzuyu
"Ya gue suka sama dia, udah sih gitu aja nggak gimana-gimana" jawab Tzuyu
"Lo udah ngomong ke dia?" Tanya Sana. Tzuyu menggeleng.
"Kenapa nggak ngomong? Ribet lu ah mainnya" Dahyun berseru
"Ya emang ribet anjir!" Ucap Tzuyu penuh penekanan.
"Dia sepupu gue, kita berdua sama-sama cewe, dia lebih dewasa nggak kayak gue yang pikirannya bocah gini. Terus dia juga anak broken home, waktu gue sama Elkie putus di depan dia kemarin aja, dia jadi trauma lagi. Ya intinya, dia nggak bakalan suka sama gue sampe kapanpun. Coba tuh kurang ribet apalagi menurut lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Cousin (Jitzu)
Teen FictionTzuyu terpaksa harus menghabiskan liburan semester di kampung halaman papanya. Tanpa sinyal tanpa kemewahan. Ini semua karena ia tertangkap basah mengunjungi club malam bersama teman-teman sekaligus pacar pertamanya, Elkie. Lalu di kampung ia berte...