16. Hari Bersama Ray

212 49 1
                                    

Sebelum baca, divote dan coment dulu ya!
Semoga kalian suka part kali ini.

"Bersamamu membuatku melepaskan segala rasa ketakutan dan kesedihanku."

-Anggie Cristhea W-

-Anggie Cristhea W-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Matahari mengintip dari jendela kamar Aggi, seolah sedang merasa malu.

Hari weeked. Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua pelajar untuk mengistirahatkan otaknya. Sekarang Aggi tengah bersiap-siap untuk pergi berjalan-jalan di taman dekat rumahnya.

Setelah dirasa sudah siap Aggi pun mengambil tasnya dan berjalan menuju ke bawah.

"Pagi, Bi," sapa Aggi disertai senyum manisnya.

"Pagi juga, Non," balas bi Inem ikut tersenyum.

"Gimana keadaan Non sekarang?" tanya bi Inem. Ya, bi Inem sudah mengetahui semua yang terjadi tadi malam.

"Udah mendingan kok, Bi," jawab Aggi, tersenyum. Aggi sangat beruntung memiliki pembantu seperti bi Inem. Andai saja bi Inem tidak ada di sini mungkin ia akan terus-menerus berlarut dalam kesedihannya.

"Makasih ya Bi, udah rawat Aggi sampai sekarang, khawatirin Aggi, dan selalu perhatian sama Aggi. Ia memeluk bi Inem.

Bi Inem yang mendapat perlakuan seperti itu dari Aggi merasa terkejut.

"Non nggak perlu berterima kasih, karena itu semua udah kewajiban bibi," kata Bi Inem mengelus bahu Aggi.

"Tetap di sini, ya Bi sama Aggi, Aggi takut sendiri," lirih Aggi saat mengingat hanya Bi inem yang di miliki sekarang.

"Iya, Non. Bibi nggak akan ninggalin Non."

Sebenarnya bi Inem merasa kasihan dengan Aggi mengingat nyonyanya yang belum bisa menerima Aggi sebagai anaknya sendiri.

Setelah berpamitan dengan Bi Inem, Aggi langsung meluncur ke taman dekat rumahnya yang begitu sangat ramai dengan pengunjung.

"Sendiri?"

Aggi terkejut ketika mendengar suara berat yang sangat dikenalinya.

"Iya."

"Lo udah baikan?" tanyanya lagi.

"Udah sedikit baikan. Kamu, kok bisa ada di sini Ray?" tanya Aggi merasa sedikit bingung.

Ya, yang tadi bertanya adalah Ray.

"Kebetulan lewat," jawab Ray singkat.

"Maksudnya gimana?" tanya Aggi yang tidak mengerti.

"Ck, tadi gue cuman mau beli air di sana terus lihat lo ada di sini," jelas Ray menunjuk stan penjual air yang tak jauh dari tempat duduknya dan Aggi.

ANGGIE [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang