21. Sadar

199 37 6
                                    

"Aku tidak mau menjauhimu, tapi aku juga takut mendekatimu."

-Anggie Cristhea W-

-Anggie Cristhea W-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sudah dua minggu Ray koma dan dua minggu juga Aggi tidak pernah absen menjenguk Ray meskipun dari jarak jauh yang terpenting ia bisa melihat kondisi cowok itu.

Tangan Ray sedikit bergerak. Perlahan-lahan Ray membuka kedua tangannya. Hal yang pertama ia lihat sebuah lampu dan tembok bercat putih dengan bau obat-obatan yang tercium jelas.

Ando yang melihatnya seketika berdiri dan memastikan apakah Ray sudah sadar ataukah hanya berhalusinasi dan ya, sahabatnya itu benar-benar sudah sadar dari komanya. Dengan cepat Ando menekan tombol nurse call bel yang tak jauh dari tempat Ray terbaring.

Aldo yang dari tadi memainkan gadgetnya seketika berhenti ketika Ando menekan tombol nurse call bel yang berarti memanggil perawat atau dokter.

Ceklek.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang dokter dengan stetoskop yang berada dilehernya.

"Gimana Dok, keadaan sahabat saya?" tanya Ando saat melihat dokter selesai memeriksa Ray.

"Keadaan pasien sudah mulai membaik. Jangan membuatnya banyak bicara dulu dan banyak bergerak," jelas sang dokter yang mendapat anggukan dari Ando dan Aldo.

"Kalau begitu saya pamit dulu. Silahkan panggil saya atau perawat jika pasien mengalami kesakitan di sekitar tubuhnya."

"Baik, Dok."

Setelah dokter keluar dari ruang rawat barulah Ray bersuara.

"Ai–r," ucapnya terbata-bata.

Aldo yang mengerti pun langsung memberikan air yang tak jauh dari tempatnya berdiri dan membantu Ray untuk meminumnya.

Wajar jika Ray kehausan karena komanya selama dua minggu.

"Thanks."

"L–o gak ke sek–olah?" tanya Ray yang masih terbata-bata.

"Kita nungguin lo."

"Ken–apa har–us lo ber–dua?"

"Pembantu lo lagi pulang dulu terus bokap lo ada urusan tadi, jadi kita berdua yang harus jagain lo," jelas Aldo yang tidak sadar akan ucapannya.

Ray yang mendengar kata 'bokap' dari mulut Aldo seketika terdiam. Ando langsung saja menyoroti Aldo dengan mata tajamnya seolah mengatakan 'bego.'

"Ngapain dia datang ke sini?" tanya Ray tanpa melihat Ando dan Aldo.

"Om Bayu yang selalu jagain lo setiap hari," jelas Ando kepada Ray supaya Ray mulai menerima bokapnya kembali.

Ray tetap tidak luluh akan penjelasan yang dilontarkan Ando. Bagaimanapun bokapnya yang sudah membuat hidupnya hancur dan juga membuat nyokapnya masuk rumah sakit jiwa selama bertahun-tahun lamanya.

ANGGIE [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang