32. Sebuah Rahasia Besar

141 17 0
                                    

Jangan lupa vote+comen
Monggo yang berkenan untuk kasih krisar😉🧡

"Cukup kesedihanku untuk diri sendiri, pancarkan kebahagiaan kepada orang-orang."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bel berbunyi di seluruh penjuru SMA Garuda. Semua murid saling berbondong-bondong untuk keluar kelas. Seorang murid laki-laki berjalan santai menyusuri koridor kelas dengan tas yang tersamping di pundaknya. Tiba-tiba kakinya terhenti kala ia sudah sampai tempat tujuan yaitu kelas XI IPA 2.

"Gi! Cepetan keluar, ada yang nyari lo!" teriak Rissa saat melihat Ray.

Meskipun Ray belum memberitahu tujuannya, tetapi ia yakin bahwa Ray ingin menemui sahabatnya.

Aggi yang masih saja berkutat dengan tasnya pun menoleh ke arah luar. Jujur, ia masih saja teringat teror yang menimpahnya.

"Gi! Cepetan!"

Teriakkan itu, membuat Aggi cepat-cepat membereskan semua buku-bukunya, lalu manaruh ke dalam tas. Setelah dirasa tidak ada ketinggalan ia berlari keluar kelas.

"Siapa Ris ... sa?" Aggi memelangkan suaranya di akhir kalimat saat melihat keberadaan Ray.

Melihat keterdiaman Aggi dan Ray membuat Rissa senyum-senyum sendiri. Dasar pasangan baru!

"Ada yang jadian, tapi nggak bilang-bilang," sindir Rissa melirik Aggi dan Ray secara bergantian.

"Iya, ni. Jahat banget nggak bilang-bilang." Rista ikut menyindir ketika mendengar sindiran dari Rissa.

Mereka bertiga menoleh memandang Rista yang berjalan ke arahnya dengan kedua tangan dilipatkan di depan dada.

"Kalian berdua udah tau?" tanya Aggi terkejut yang sedari tadi hanya diam.

"Ternyata benar, ya kalian berdua jadian nggak bilang-bilang lagi." Rissa tidak menghiraukan pertanyaan dari Aggi.

"Kita berdua tau dari si Ando sama Aldo apalagi waktu di kantin kita lihat lo makan sama Ray," sahut Rista yang mendapat anggukan kepala dari Rissa.

"Lo juga, Ray. Masa lo nggak bilang, sih sama sepupu lo ini!" ucap Rista menyalahkan Ray dengan tatapan tajam.

Seperti biasa Ray tidak menanggapi ucapan Rista yang membuat sepupunya itu merasa kesal karena ucapannya dianggap angin lalu.

"Aku minta maaf sama kalian berdua karena nggak bilang. Benaran, tadinya mau bilang, tapi lupa."

Aggi mengucapkan itu dengan menundukkan kepala membuat Rissa dan Rista mempunyai ide untuk mengerjai Aggi. Mereka berdua saling menatap satu sama lain untuk memberikan kode.

Saat sedang berangkat ke sekolah tadi pagi, tiba-tiba saja mobil Rissa macet di tengah jalan membuatnya mau tak mau harus mencari angkutan umum. Namun, setengah jam menunggu tidak ada tanda-tanda membuatnya mengomel kesal. Pasalnya beberapa menit lagi gerbang SMA Garuda tertutup.

ANGGIE [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang