Vote sama Komen ya genks biar semangat
****
"Jadi Safira gak mau lo ajak bobo bareng, Yan?" Chandra bertanya setelah menenggak segelas brendi di tangan. Ia lantas menatap Sean yang ada di sebelahnya dengan tampang meledek. "Ibarat hewan, lo tuh kayak kucing yang dikasih ikan di akuarium. Bisa dilihat tapi gak bisa dimakan," tambahnya dengan tawa menyebalkan.
Sean melirik lelaki itu sekilas, lalu tersenyum tipis seraya menghembuskan asap mengepul dari bibir. Tampangnya terlihat tidak terganggu sama sekali dengan ledekan Chandra, ia malah memberikan desisan kecil pada sahabatnya itu.
"Jalanin pernikahan normal aja sih, Yan. Lama-lama kalo lo cinta juga bakalan nyaman." Itu adalah nasihat dari seorang Kaisar, lelaki beristri yang baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu.
Semenjak menikah Kai berubah menjadi sok bijaksana, begitu yang Chandra katakan. Karena mendadak lelaki itu sering sekali menasehati mereka tentang masalah hati, cinta, dan masa depan.
Pret!
Padahal Kaisar yang dulu tidak lebih dari seorang lelaki pemuja seks dan penikmat selangkangan wanita.
"Heuh, belagu lo, Kai. Jangan lo dengerin deh, Yan ... si Kai sekarang udah jadi bucin, gak asik lagi," cibir Chandra meremehkan. "Lo gak mau kan jadi kayak dia?"
Kaisar mendengkus. "Daripada kayak lo, ga ada masa depan!"
"Masa depan gue lebih baik malah, gak ada yang ngekang. Gak kayak lo tuh, keluar bentaran disuruh pulang nyuci popok."
"Gak nyuci popok juga ya, kambing!"
"Iya, gak nyuci popok, tapi cuma disuruh beli susu," ledek Chandra lagi yang membuat Kai berdecak.
"Elah, kampret! Cuma sekali Krystal nyuruh gue beli susu. Biasanya juga enggak."
Chandra melengos masam dengan bibir terlipat. "Emangnya gue gatau kalo tiap lo di rumah, lo disuruh gantiin popok Kean."
"Itu namanya kerja sama sebagai orang tua baru, nyet!" Kai membalasnya sengit. "Di situ nikmatnya berumah tangga!"
Sean yang duduk di antara mereka hanya mengulas senyum tipis, merasa biasa melihat pertengkaran di antara mereka. Bagaikan Tom and Jerry, begitulah kedua lelaki itu menamai kejantanan mereka masing-masing.
"Halah! Gue yakin, nikmat yang lo maksud itu cuma pas lagi bergelut di atas ranjang doang, kan?"
Kai refleks melempar bungkus rokoknya yang ada di meja ke arah Chandra. "Otak lo benar-benar harus dicuci!" geramnya. "Makanya nikah, emang lo gak mau ngerasain pagi-pagi dibangunin istri sambil dicium? Dibuatin sarapan, terus pulang kerja diajak mandi bareng. Beuh ... nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan."
Diam-diam Sean tersenyum, tidak ingin menyahuti pertengkaran kedua lelaki itu. Sebenarnya, hari ini Sean ingin cepat sampai di rumah. Tapi saat di perjalanan pulang, ia mendapat pesan dari Safira yang mengatakan kalau perempuan itu akan pulang malam karena lembur.
Jadilah Sean mengajak kedua temannya untuk datang ke Black Devil, seperti biasa mereka berkumpul di sana untuk melepas penat setelah seharian berkutat dengan pekerjaan. Kebiasaan itu sudah terjadi sejak lama, bahkan sebelum dua di antara mereka menikah.
Dulu ketiganya percaya kalau cinta itu adalah pembodohan. Maksudnya, laki-laki akan menjadi lemah dan bodoh pada wanita karena cinta, dan mereka berjanji tidak akan pernah menjadi seperti itu. Tapi semuanya hanya bualan semata saat salah satu di antara mereka terjebak oleh cinta dan menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk satu wanita saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
PACTA
RomanceMereka pernah sama-sama terluka karena cinta, lalu disatukan dalam sebuah perjodohan. Pernikahan yang seharusnya sakral mendadak berubah kacau. Bagi Sean, Safira adalah perempuan yang tepat untuk menemani seluruh hidupnya yang berantakan. Dan bagi S...