#4

137 21 1
                                        

*blub*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*blub*

Peter jatuh dari atas langit dan terkapar di gelapnya tanah hutan pohon cemara

kakinya mengalami patah tulang saat terjatuh dari ketinggian lima puluh kaki tersebut

ia berteriak sangat keras mengerang kesakitan

namun, pada akhirnya ia berhenti menangis

dan menyadari ada hal yang lebih besar dan lebih menyakitkan dari kepatahan kaki yang menimpanya sekarang

dadanya mulai terasa sesak dan mulai merasakan sakit yang amat sangat

melihat tanah kelahiranya, tempat ia bertumbuh besar hancur lebur tak tersisa didepan matanya

matanya terbelalak mengingat banyaknya teriakan yang ia dengar

dan suara anak anak yang mulai menangis ditinggalkan oleh orang tuanya.

Padahal Peter sangat tahu

mengeluarkan suara dengan mulut mereka bukanlah suatu hal yang sering dilakukan oleh mereka setiap harinya

Itu adalah pertama kalinya ia melihat bangsanya sangat ketakutan dengan apa yang terjadi.

Peter hanya terdiam dan menangis

isak tangisnya secara tak sengaja memberi telepati ingatan yang dialaminya ke hewan hewan yang ada di sekitarnya, gambaran tentang anak anak seumuranya sedang berjalan bersama orang tuanya lalu ditinggalkan begitu saja oleh ibu mereka, dengan sang anak yang mulai menangis saat itu juga, itu adalah suatu hal yang mematahkan hatinya begitu saja, ia merasa ini adalah sebuah kekejaman yang alam semesta telah perbuat terhadap bangsanya.

"apakah seharusnya aku memberitahu orang orang itu agar masuk kedalam mesin waktu yang aku miliki?"

"Tidak tidak, yang ayah katakan pasti benar" gumamnya dalam hati.

Tak lama setelah itu , tiba tiba segerombolan burung datang lalu melingkari tempat dimana peter duduk, ada sekitar 100 burung disana, mereka semua terdiri dari predator dan pemakan buah buahan, mereka terlihat hanya menatapi peter tanpa melakukan gerakan sedikitpun, tanpa menyadari bahwa burung lain yang ada disebelahnya mungkin adalah makananya,

Hal ini sontak membuat Peter ketakutan dengan apa yang terjadi, ia tak pernah melihat hewan begitu terpanah melihat kearah seseorang sebelumnya, lalu ia menyadari mungkin ini semua karena telepatinya, yang tak sengaja ia kirimkan saat menangis sebelumnya.

Luka yang dialami Peter terlihat semakin memburuk, darah terus bercucuran melalui kaki kirinya, Biasanya luka seperti ini hanya bagaikan goresan kaki yang kecil bagi bangsanya, ya dengan semua teknologi yang mereka ciptakan, menyambung jaringan otot dan tulang secepat kilat tentu bukanlah masalah sama sekali bagi mereka, namun sekarang situasinya berbeda, ia hanyalah seorang anak kecil yang dikelilingi burung di tengah hutan, yang berkemungkinan kehilangan kaki kirinya apabila lukanya tidak segera disembuhkan.

Lalu tiba tiba terdengar suara semak semak saling bersenggolan dari jarak yang lumayan dekat, Peter berpikir mungkin ini adalah hewan predator yang ingin memangsanya karena mencium bau darahnya dari kejauhan, ia hanya terdiam dan memejamkan matanya, ia mempasrahkan semuanya apabila memang akan ada suatu hal yang benar benar terjadi, ia sudah membayangkan bagaimana tubuhnya akan dicabik cabik oleh hewan tersebut, bahkan ia berpikir untuk tidak melawan sama sekali saat mendapatkan gigitan pertamanya,

2 menit berlalu, dan tidak ada hal apapun yang terjadi selama ia memejamkan matanya, ia akhirnya memutuskan untuk membuka matanya perlahan lahan,

"Mungkin hewan tersebut hanya menganggapku bangkai yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi" pikirnya

saat ia membuka matanya, ia merasa silau karena sudah menutup mata selama dua menit dan langsung membukanya kearah dimana matahari bersinar,

Yang ia temukan adalah seorang pria tua sedang menaiki kudanya sambil melihat kasihan padanya.

***

Bersambung broooouu

kalo menurut kalian cerita ini menarik, please tinggalin vote kalian sebagai bentuk apresiasi kalian terhadap gw, dan silahkan comment apabila ada hal hal yang menarik menurut kalian dari cerita ini, SEE YAA!!

Genius : The last oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang