Keesokan harinya pun tiba, Peter memandangi keadaan luar kota melalui jendela, ia melihat anak yang seumuran denganya sedang berjalan sambil membincangkan sesuatu dengan raut wajah yang serius, mereka lebih terlihat sedang berdebat dibanding berbincang.
Telepati Peter hanya bisa digunakan untuk mengirim apa yang dipikirkannya, jika ia ingin mendengar apa yang orang lain ingin katakan, mereka harus dalam keadaan saling ingin mengirim pesan satu sama lain, dalam keadaan ini peter tak bisa membaca apa yang dipikirkan anak anak yang sedang berjalan dibawah sana, lagipula akan sangat merepotkan apabila ia bisa mendengarkan setiap pemikiran orang yang ia temui, pasti akan sangat berisik dan sangat mengganggu, banyak hal yang lebih baik kita tidak ketahui dibanding mengetahuinya.
Peter menghampiri ayahnya yang sedang menyiapkan makanan, ia tak mengatakan sepatah katapun dan langsung duduk bersila didekat meja, mereka tak menggunakan kursi karena hanya ada 1 buah meja kecil di tengah pojok ruangan.
Makanan pun siap, ayah peter menyajikan daging di piring mereka berdua, dimana yang sebenarnya daging adalah makanan langka yang para warga kota Z bisa dapatkan, karna di dalam kota Z tak banyak ruang yang bisa dipakai untuk beternak dan tak banyak yang berani pergi keluar hanya untuk mencari daging untuk dimakan, namun ayah peter sebelumnya sudah sangat lama tinggal diluar dan sudah menyimpan pasokan makanan, serta juga hasil dari jarahan toko yang mereka ambil saat perjalanan ke kota.
Warga kota Z biasanya hanya memakan hasil pertanian mereka, yang dimana rata rata dari mereka hanya bertani umbi umbian yang daun dan akarnya bisa dimakan, dan beternak ayam untuk hanya diambil telurnya, daging hanya menjadi candaan saat mereka bergurau tentang apa yang mereka makan hari ini, tak sedikit dari mereka yang tumbuh dewasa tanpa pernah memakan daging sedikitpun, dan bagi mereka yang pernah, adalah sebuah kebanggan yang mereka bisa ceritakan kepada orang lain sebagai bentuk pengalaman yang orang lain belum pernah rasakan.
Mereka pun makan tanpa bicara sedikitpun, karena Ayah Peter tau jika bicara sama sekali bukan kebiasaan yang Peter punya, namun setelah selesai makan, ia berniat untuk sedikit mengajarkanya bagaimana cara mansia bumi saling berkomunikasi, agar ia terbiasa dan merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan, namun tepat saat mereka berdua selesai makan, Peter langsung paham dan mengatakan,
"Tak usah khawatir tentang bagaimana aku akan hidup disini, mungkin akan aneh pada awalnya namun aku memahaninya ayah"
Ayah peter yang tak heran kenapa pikiranya bisa dibaca pun hanya tersenyum sambil menatap anaknya dan mulai membersihkan piring dan bersiap siap untuk mendaftar ditempat dimana ia akan bekerja sekaligus tempat dimana Peter akan memulai petualanganya yaitu sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Genius : The last one
Ficção CientíficaBagi beberapa orang mungkin menjadi Genius adalah sebuah hal yang mereka impi-impikan, Tapi menjadi satu-satunya orang yang Genius adalah sebuah kutukan. Setidaknya itu yang Peter rasakan untuk sekarang, Pernahkah kalian membayangkan penelitian yan...