Peter yang mendengar itu hanya bisa terdiam dengan apa yang ayahnya katakan,
yang bisa ia lakukan hanyalah pasrah dengan semua yang telah terjadi.
Hanya saja,
ini tak seperti yang Peter bayangkan.
Yang ia bayangkan saat pertama kali ia sampai ke bumi adalah mencari ayahnya dan hidup dengan damai dengannya,
namun sepertinya semua tak seperti ekspektasinya.
***
Mereka berhenti ditengah jalan,Terlihat seperti ayah Peter mencoba untuk mencari galon bensin di sekitar bangunan bekas supermarket yang sudah berlumut,
ia mengelilingi toko tersebut dengan terburu buru, namun juga sangat teliti dengan setiap sudutnya, meskipun pada akhirnya ia tak menemukan setetespun bensin yang tersisa di toko tersebut.
Namun kabar baiknya, didalam toko itu masih tersisa sangat banyak persediaan makanan yang tertinggal,
seperti daging, makanan kaleng, minuman dan beberapa jenis makanan lainnya.
"Ini terlihat seperti tidak ada satupun orang yang menjarah toko tersebut, ini sangat aneh, apa semua warga yang tinggal disekitaran kota ini benar benar telah berubah menjadi makhluk tersebut?" fikir peter
Ayah peter kemudian mencoba untuk mengambil persediaan makanan sebanyak mungkin untuk ditaruh di bagian belakang mobil, ia berulang ulang masuk kedalam toko tersebut untuk mengambil persediaan makanan dan beberapa peralatan yang masih bisa digunakan.
Melihat pria tua berjanggut putih dalam keadaan panik seperti ini adalah hal yang jarang untuk dilihat, ditambah dengan postur ayah peter yang sudah berkembang jauh dari terakhir kali Peter dan ayahnya bertemu, ia lebih terlihat seperti binaragawan dibanding seorang ilmuan.
Akhirnya ayah peter pun selesai, dan segera masuk kedalam mobil kembali dan segera mengemudi secepat mungkin.
Peter yang masih kebingungan hanya terdiam dengan apa yang ayahnya lakukan,
namun satu hal yang ia tau dengan pasti,
ini benar benar bukan situasi yang mudah. *tentu saja.
Mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah rumah tua yang sudah terbengkalai di pinggiran jalan.
Ayah peter sudah tak bisa mengatasi kantuknya untuk sekarang ini,
namun peter yang memang pada dasarnya bukan manusia bumi, bisa mengatasi rasa kantuknya tersebut, ia bisa sepenuhnya mengendalikan otaknya.
Pagi pun tiba dan sepertinya tidak ada hal apapun yang terjadi selama mereka beristirahat di rumah kotor tersebut,
Semalaman peter hanya memandangi langit dan menganalisa planet planet yang ada di angkasa,
Ia tau persis kapan planet yang ia analisis akan segera meledak dan menjadi butiran butiran komet,
itu semua karena peter sudah sangat sering melihat kejadian tersebut,
"ini hanya terus berulang" gumamnya dalam hati.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan, meskipun Peter tak tau kemana mereka akan dituju, namun ayah peter benar benar terlihat yakin dengan apa yang ia lakukan.
Tentu saja, Ayah peter adalah satu satunya manusia bumi yang berani mengambil keputusan gila yang tak ada seorang pun bahkan pernah terfikir, itu semua karna ia adalah seseorang yang sangat menginginkan mimpi menjadi kenyataan.
Bahkan sampai saat inipun, manusia lain masih belum tau tentang adakah kehidupan lain diluar sana.
namun kau tau sendiri, bahkan ia telah mengunjungi beberapa planet tersebut ( yang memiliki kehidupan ) dengan usahanya sendiri
Ayah peter tak pernah sekalipun mempertanyakan sesuatu, ini semua hanya tentang analisis dan tentang logika.
"Ada jutaan planet diluar sana, tentu saja disetiap planet mempunyai kehidupan yang mampu beradaptasi dengan keadaan planetnya"
"Bahkan mungkin apa yang kita artikan selama ini tentang 'kehidupan' belum tentu sama dengan apa yang mereka fikirkan tentang kehidupan diluar sana"
"Bagi kita mungkin makhluk hidup adalah makhluk yang berwujud dan berdarah, namun mungkin diluar sana ada planet yang semua penghuninya adalah makhluk yang tak berwujud dan berdarah, jadi menurutku apa yang manusia dapatkan selama ini hanyalah sebuah titik kecil dalam luasnya langit yang putih, ini semua masih belum bisa dijelaskan, kecuali oleh sang pencipta"
![](https://img.wattpad.com/cover/236463652-288-k139804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius : The last one
Khoa học viễn tưởngBagi beberapa orang mungkin menjadi Genius adalah sebuah hal yang mereka impi-impikan, Tapi menjadi satu-satunya orang yang Genius adalah sebuah kutukan. Setidaknya itu yang Peter rasakan untuk sekarang, Pernahkah kalian membayangkan penelitian yan...