Rabb ku menitipkan rasa ini

49 11 8
                                    

Rabb ku menitipkan rasa ini kepadaku untuk mu tanpa aku memintanya, masyaallah alhamdullilah.

                            *****
Pagi ini aku bangun lebih awal, kulihat jam dindingku sekarang menunjukan pukul 02 : 00 pagi.

Entahlah hari ke hari rasa ini makin menjadi, rasa yang tak dapat ku jelaskan, rasa yang tak karuan, hati yang berdegup kencang, senyum yang tak kunjung henti saat terbayang wajahmu. Begitulah kurang lebih.

“Hoaamm.. masih jam 2, hmm sholat tahajud aja deh,” kataku sambil bergegas mengambil wudhu.

“Ya Rabb.. hamba ingin sekali membawa kedua orang tua hamba kehadapan kabbah, permudahlah Ya Rabb,” do’a ku setelah sholat.

“Ya Rabb hamba tak paham dengan rasa ini, apakah ini cinta atau rasa kagum semata, senyumnya, wajahnya, selalu terbayang setiap saat,” lanjutku.

Ya pagi itu menjadi saksi perbincangan aku dengan Rabb ku, menjadi saksi saat pertama kali aku menyebut namanya dalam do’a ku. Masyaallah.

Ting..ting..ting suara itu muncul menandakan ada notifikasi baru di ponselku. Aku yang penasaran langsung mengeceknya.

“Aqdhan.officiall like your photo”

“Aqdhan.officiall commented your post”

“Aqdhan.officiall added to their story”

Mendapat notifikasi itu membuatku mematung, tangan ku menjadi mati rasa.

Tapi rasa penasaranku semakin besar, dengan rasa yang tak karuan ditambah tangan ku yang gemetar aku mencoba membukanya.

Aqdhan.officiall commented : oh boy 😻🔥

Jantungku semakin berdegup kencang, senyum terukir lebar, rasanya senang sekali.

Lalu aku menuju profilnya sekarang, melihat storynya.

“Aaaaaaaaaaaa,” ucapku sambil menghentakkan kaki ke lantai dengan bahagia.

Dia merepost karya pertamaku untuknya di storynya, bisa kalian bayangkan betapa bahagianya hatiku?, rasanya hampir sama seperti mendapatkan notif dari kekasih kan?, haha entahlah tapi yang jelas aku bahagia sekali.

Notifikasi itu membuatku lebih semangat dari biasanya, pagi ini aku berangkat lebih pagi.

Selama di perjalanan menuju sekolah semua tentangnya terbayang, membuat ku tak henti – hentinya tersenyum.

“Rasa apa sih ini, ga mungkin aku cinta dia. Bahkan bertemu saja belum, aku yakin ini pasti hanya rasa kagum semata,” gumamku dalam hati setelah tak lama duduk di kursiku.

Kulihat sekeliling, kelasku sangat sepi bahkan belum ada siswa yang lain selain aku, akhirnya aku memutuskan untuk membuka instagram.

Mata ku langsung tertuju pada satu photo quote.

“kalau kamu sudah mendoakannya, tandanyanya kamu mencintainya. Saat kau sudah memintanya di sepertiga malam artinya kamu serius dengan itu,”

Setelah membaca itu, wajahnya terbayang kembali.

Membuat aku tersadar bahwa aku telah mencintainya. Masyaallah

“Ciee pagi – pagi udah senyum, kenapa nih? Seneng banget kayaknya,” tanya Nadine kepadaku, setelah duduk di bangkunya.

“Hmm, gada apa – apa,” jawabku dengan malu – malu.

“Bohong,” katanya sambil menatap tajam ke arahku.

“Hmmm..iya,” kataku.

“Kenapa? Ceritaaaaa,” ucap Nadine sambil mengoyangkan tubuhku.

Antara Cinta dan Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang