6. Bloody

28 17 0
                                    

Detik demi detik sangat menguras nyawa jantungku😖

Bercando adek ituu tapi bener sih saat ini anee lagi nunggu kepastian. So,

Happy reading...

☀️☀️☀️

Hiruk pikuk Jakarta membuat seorang wanita terlupakan. Setelah ia menupang pada mobil pick up, Ia hanya berjalan tidak tahu arah dan tujuan. Merasa putus asa yang saat ini ia rasakan. Menjauh dari pria yang menyeretnya adalah pilihan yang paling tepat.

Pergelangan kaki wanita itu terlihat sangat mengkhawatirkan bukan lagi memar biasa, ditambah luka pada bagian lehernya yang membuatnya terlihat sangat memprihatinkan.

"Gimana nih aku pulang"gumamnya

Menelepon bocah ingusan itu bukanlah pilihan terbaik. Jalan kaki? Sangat jauh sekali dari sini. Pikirnya.

Tanpa sengaja Zea melihat seseorang sedang berlari dari arah berlawanan menuju ke arahnya. Wanita itu tampak ketakutan dan sangat kacau. Tatapan wanita itu terlihat meminta pertolongan dan ia langkah kakinya tertatih-tatih.

"Tunggu disana" isyaratnya

Wanita itu berhenti melangkah tanda mengiyakan

Disaat lampu pejalan kaki berwarna hijau Zea melangkah untuk ke arah wanita itu. Wanita itu tersenyum ke arah Zea dari kejauhan. Disaat Zea akan mendekati dan menghampiri, tiba tiba sebuah mobil box menabrak wanita itu. Zea terhenti ditengah-tengah zebracross, tubuhnya melemas menyaksikan kejadian mengerikan tepat di depan matanya.

Cairan kehitaman muncul dari balik raga yang terkapar

Garis polisi mengelilingi lokasi kejadian. Wanita yang pingsan ditengah zebracross dilarikan ke rumah sakit bersama dengan wanita yang ditabrak oleh mobil box. Tetapi, nyawa dari wanita yang tertabrak tidak terselamatkan.

Seseorang yang terbaring perlahan tersadar "Kamu tidak apa apa?"

Bayangan kecelakaan dan wanita itu terlintas dibayangannya "bagaimana dengan wanita itu?" Terbangun dari ranjangnya

"Tidak tertolong"

"Ya ampun"

"Kenapa Pa Arion ada disini?" Memijat pelipisnya

"Saya tadi akan melintas, tetapi jalanan macet dan katanya ada kecelakaan. Kemudian Saya melihat wanita yang perawakannya seperti kamu masuk ambulans. Dan ternyata benar, itu kamu" jelasnya

"Kasihan sekali wanita itu" ratapnya

Zea turun dari  ranjang " kamu belum boleh..."

Ucapan Arion terpotong "saya akan pulang Pa, saya khawatir dengan adik saya"

Zea saat ini merasa sketakutan dan mengkhawatirkan adiknya. Pikirannya sangat kacau karena insiden tadi.

"Biar saya antar"

"Tidak perlu, Pa"

"Ini sudah jam 02.00 pagi kamu harus pulang dengan saya"

Makhluk ciptaan Tuhan  dengan sifat pemaksa, dan Laki-laki dengan karakter berbeda mendekati dirinya, mencoba mengisi hati wanita yang telah lama menyendiri.

"Saya menyukaimu, Ze"

Kata kata manis yang selalu menghiasi pikirannya

Arion atasannya, menyatakan perasaan ketika mereka berkunjung ke kepulauan seribu. Wanita mana yang tidak bahagia ketika seorang pria menyatakan cinta ditengah pemandangan yang indah. Tapi perasaan itu tidak muncul pada diri Zea. Ia merasa bingung pada situasi itu, mana mungkin pria setampan Arion akan menyukainya. Zea dibuat bingung. Selintas bayangan Arion muncul ketika Hazel akan menciumnya.

Okie Dokie, Artichokie! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang