10. Titik Baru

31 12 4
                                    

Update Lagi nih readersss, kali ini berbarengan dengan story terbaru anee sesuai yang ekeu janjikan waktu itu. Semoga semuanya menikmati cerita yang murni aku buat yaa

Mohon maaf apabila ada kesamaan. Akan tetapi, jika kesamaannya banyak berarti tu orang ngejiplakseu nii story

🤗😁😀😉

Happy reading...

☀️☀️☀️

Cahaya temaram diiringi oleh alunan musik klasik. Suasana romantis tercipta disana. Akan tetapi suasana ini tidak mewakili perasaan seseorang yang tengah menenguk minuman laknat. Bukan perasaan nyaman yang menghinggapinya melainkan perasaan kesal sekaligus marah. Pria yang ia cintai meninggalkannya di restoran khusus pasangan apalagi pria itu menuduhnya mencelakakan wanita yang ia sebut masa depannya.

Menggebrak meja itu "Menjengkelkan sekali!, gara-gara bitch itu Hazel berpaling dariku" bermonolog

"Ahhhhh...hiihii" teriaknya tanpa terkendali

Hanya butuh satu putaran untuk sampai di gedung apartemen yang berada di hadapannya. Tetapi, satu putaran itu cukup jauh dan membutuhkan waktu yang agak lama. Ia berbohong kepada pria tampan yang mengantarkannya bahwa saat ini ia tinggal di rumah saudaranya.

"Cukup sampai sini, Pa. Terima kasih atas tumpangannya" turun dari mobil

"Baiklah" tersenyum

"Kalau begitu saya pamit" mobil itu melaju, mengecil dari arah pandangannya

"Maafkan saya, Pa" lirihnya

Memanggil dan memberhentikan taksi yang lewat dan melanjutkan perjalanan yang belum usai.

Peluh bercucuran di pelipisnya. Langkahnya terhenti ketika melihat sesorang yang saat ini tengah tersenyum padanya. Terlebih dahulu ia keluar dari lift dan berjalan santai menghampirinya.

"Hazel suamiku..." setengah berlari sempoyongan

Seseorang yang tersenyum itu langsung mengaitkan lengannya pada leher seseorang yang ia hampiri. Tetapi, ia hanya diam di tempat karena melihat seseorang yang ia sebut wanita masa depannya.

"Zea"

Kehangatan begitu ia dambakan, hanya suasana mencekam dan tidak nyaman yang ia rasakan. Sejak saat itu, semuanya seakan hilang ditelan waktu. Dambaan itu seakan hanya harapan kosong. Suara jeritan dan rintihan yang hanya ia rasakan ditempat yang ia dulu bina dengan keharmonisan.

"TIDAKK.." suara ketakutan

Sleb

Membopong seseorang yang bercucuran darah "Wanita hanyalah jalang!" Melemparkannya ke sebuah lubang mirip sumur

Mereka saling menatap satu sama lain yang kemudian pandangan mereke semua teralihkan oleh wanita yang saat ini tengah meracau. Wanita yang orang sebut supermodel papan atas.

Menatapnya curiga "bukan saya, sungguh"

"Siapa nih? cantiknya" tanyanya polos mengagumi

"Cantik? Hihihi.., makasih pria imut. Aku ini memang cantikk.. hahaaa ekhh hihiii"

"Gila"ucapnya sarkastik

"Sebaiknya antar pacar Anda pulang?"

"Antar pulang? Biarkan saja. Seharusnya kamu tidak meminta saya untuk membawanya masuk ke Apartemen"

"Apa Anda tega jika wanita ini berkeliaran tidak tentu arah!"

"Saya akan hubungi asistennya, sebentar" mencari kontak yang dimaksud dalam handphonenya

Okie Dokie, Artichokie! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang