13. Clueless

11 4 0
                                    

Dukung teros akoh yaaa jangan lupa readers
🤩🤩🤩

VOMMENT🤗

Happy reading...

☀️☀️☀️

Papan reklame itu terjatuh hampir menimpa seseorang disana. Untung saja seorang pria bisa menyelamatkannya dari runtuhan benda besar itu. Sesaat setelah benda besar itu terjatuh, pria itu melihat seseorang yang mencurigakan disana. Orang itu tampak mengenakan baju serba hitam. Orang itu melompat dari lantai 2 gedung itu seperti adegan film dan langsung kabur ketika menyadari ada orang yang sedang melihatnya

"Bro lu gapapa? Uhuk.. uhuk" tersedak debu dari benda besar yang terjatuh

"Gue titip dia, ya" Hazel berlari ke arah orang yang mencurigakan

Orang itu berlarian ke arah JPO dekat dengan kawasan mall itu. Hazel terus menerus mengejar orang itu, langkah orang itu sangatlah cepat ke arah kepadatan manusia disana. Tetapi tetap saja Hazel bisa menyeimbangi kecepatan orang itu, Hazel melemparkan hpnya tepat ke kepala orang itu tetapi tidak berpengaruh sama sekali. Ia terus saja berlari mengejar orang itu ke arah sebuah gang. Jarak Hazel hampir mendekatinya dan ia berhasil memegang kerah jaket yang orang itu kenakan. Mereka jatuh tersungkur bersamaan.

Bruk

Brak

"Hh.. hh.. hh.. kamu cepat sekali" sembari

Pria mencurigakan itu ternyata orang suruhan wanita yang terobsesi padanya. Tetapi pria itu mengaku tidak melakukannya dan Hazel tidak mempercayainya sama sekali.
.
.
.

Sepucuk surat datang ke kediamannya megahnya dan tertera disana nama besarnya. Ia diminta untuk memenuhi panggilan polisi terkait sebuah kasus. Dirinya meradang, pria yang dicintainya melaporkan semuanya kepada pihak yang berwenang.

Melempar sembarang surat panggilan itu "tega kamu Hazel! Melaporkan aku ke polisi! Haaaa..." berteriak

"Kamu jangan beritahukan hal ini kepada siapapun"

Tertunduk "Baik, Non" hanya tertunduk

Hazel sudah berada di Cianjur. Sebelum ia akan menemui orang yang dimaksud, ia singgah terlebih dahulu ke makam Ibu dan kakeknya. Baru saja ia akan beranjak seseorang yang ia kenali terlihat disana. Ia lantas memanggil namanya.

"Ceu Yati...!"

Wanita itu menghampirinya " iya, Den. Baru saja Eceu mau kesini"

"Ada hal yang ingin saya tanyakan"

Membuka perlahan indra penglihatannya. Wanita bergaun merah itu mencoba beradaptasi dengan pencahayaan yang temaram. Kepalanya terasa sakit seperti telah dihantam oleh sesuatu begitu pun dengan pelipisnya. Ia mencoba bangun dari ranjang itu tetapi ia urungkan niatannya karena rasa pusing melanda. Seseorang datang dari cahaya dibalik pintu disana dan mendudukan dirinya di tepi ranjang.

"Pa Arion.. kenapa saya bisa ada disini?"

"Saya yang membawa kamu kesini dan saya juga yang memukul kepala serta pelipis kamu" menjelaskannya tanpa diberi pertanyaan lebih

Okie Dokie, Artichokie! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang