Plakkk~
Kali ini aku berani melayangkan tanganku tepat di pipinya. Ya, aku berani menamparnya. Walaupun mataku sudah berkaca sekarang.
"Yaa.. Kim Jong in-ssi!!! Apa kau pikir aku akan tetap seperti itu?! Apa aku salah untuk berubah?! Hah?! Apa aku salah?! Orang bodoh mana yang ingin selalu tetap pada dirinya, tapi ia selalu salah?! Apa semua orang ditakdirkan untuk tidak berubah menjadi yang lebih baik lagi?! Apa didunia ini, hanya kau yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berubah?! Anhi!!! Jika takdir, maka waktulah yang memberikan kesempatan!! Bukan kau!!!" Aku mengeluarkan rasa muakku dengan nada gemetar, dalam sekali tarikkan nafas.
Jong in POV
Tetap terasa canggung menurutku, jika kami harus bekerja sama seperti ini. Ditambah lagi aku sangat terkejut dengan tamparannya dan ungkapan itu. Aneh rasanya.. Apa yang harus kulakukan sekarang??
Keesokkan harinya aku kembali berangkat ke kampusku. Kulihat di Laboraturium, Eun ra bersama Luhan sunbaenim sedang bekerja sama melakukan sebuah project.
"Heol~ inikah sebabnya ia menggerutu dengan pipi merahnya saat keluar dari ruangan Luhan sunbaenim." Diluar laboraturium aku hanya menggerutu sambil memperhatikan mereka lewat kaca.
Tak lama kulihat Eun ra tak sengaja menjatuhkan gelas berisi cairan biru ke baju Luhan sunbaenim. Lalu segera mengelapnya.
"Eyy!! Mengapa tidak menjadi sepasang kekasih saja?!" Tiba-tiba itu terucap olehku.
"Hyung!!!" Sehun mengejutkanku.
"Eo?! Sehunnie?" Aku tampak seperti orang bodoh dengan wajah luguku.
"Apa yang kau lihat??"Tanyanya
"Hanya..." Ucapanku terputus
"Eo?! Bukankah itu Luhan sunbaenim & Eun ra noona?!" Ia pun terkejut melihatnya
"..."
"Wahh.. Jika seperti ini, aku sangat mendukung mereka untuk bersama! Jinjjareo!!" Ujar Sehun polos.
"Ahh.. Terserahlah.." Aku langsung meninggalkannya.
Rasa aneh apa ini? Bukan pahit, bukan pula manis. Tapi ini... Apa mungkin ini rasa cemburu? Apa ini yang merasakannya lidah? Atau mungkinkah.. Sekarang hatiku yang merasakannya? Benarkah?
Akupun kembali ke kelas dan tak lama Eun ra pun masuk. Saat itu hanya aku dan Eun ra di dalam kelas.
"Huh~ Betapa melelahkan?" Kudengar ia mengeluh sambil tertunduk di kursinya.
"Bukankah itu menyenangkan untukmu? Bersama-sama di dalam Laboraturium bersama Luhan sunbaenim. Bukankah itu menyenangkan?"Ledekku dibelakangnya, karena bangkuku tepat dibelakangnya.
" *secepat kilat menoleh padaku dengan tatapan tajamnya* Mworago?!"
" *smirk* Ucapanku itu benar kan?"Tanyaku sekali lagi.
" *menggebrak meja* Yaa!! Kim Jong in-ssi!! Sampai kapan kau akan tetap seperti ini padaku?! Bisakah kali ini kita bekerja sama secara baik-baik?! Aku hanya rekanmu!! Lupakan masa lalu buruk itu!!" Sentaknya.
" *menggebrak meja* Yaa!! Yoon Eun ra-ssi!! Apa kau tahu bagaimana rasanya itu?? *mendekati wajahnya* Kau tahu?! Itu menyakitkan untukku?!" Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku. Entah apa yang kupikirkan.
Kajja!! Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate Not Ending Here ! (EXO FanFiction)
FanfictionPrologue Mengapa sebuah takdir yang buruk tiba-tiba menimpaku? Menjadi suatu kenangan buruk yang mengganggu dan selalu terngiang ditelingaku. Dan mengapa sesuatu yang tak kuinginkan terjadi?