Part 10 [ENDING PART]

237 13 0
                                    

Aku pun pergi ke Ruang Rawatnya. Aku melihat Jong in dengan oksigen dihidungnya dan infus ditangannya. Juga beberapa luka memar diwajahnya. Aku menggenggam tangannya dan menangis.

"Jong in-ahh.. Bisakah kau buka matamu dan sadar untukku? Bisakah kau lakukan itu?"

"Jong in-ahh.. Maafkan aku.. Sebenarnya, saat aku bertemu denganmu, aku tersadar bahwa aku menutup mataku. Aku tak melihatmu! Saat kau datang, aku hanya merasa luka itu akan terasa lagi. Benar-benar menyakitkan untukku! Kau tahu, selama ini aku tak berani melangkahkan kakiku dan mencoba hal yang baru. Aku hanya diam dalam lukamu. Apa itu yang membawamu kemari?! Apa takdir memintaku untuk memulihkannya bersamamu? Aku tak tahu!"

"Jong in-ahh, bukankah kau ingin tahu bagaimana perasaanku saat ini?! Bukankah kau ingin tahu seberapa cepatnya degup jantungku memacu saat aku bersamamu?! Bangunlah! Aku janji akan menjawabnya untukmu!" Ujarku sambil mencium keningnya. Dan tanpa kusadari, air matanya terjatuh.

Aku berbicara & menyatakannya seperti gila. Hal ini membuatku tak bebas jika aku memendamnya. Dan lukaku akan tergoyahkan jika aku terus memendamnya.

Aku tertidur sebentar di tangannya. Dan, tak lama pula aku terbangun karena kulihat tangannya bergerak kaku.

" *membelalakkan mata* Jong in-ahh, kau sadar?!" Aku terkejut melihatnya bergerak walaupun kaku.

" *mendesah kesakitan* " Ia hanya menyahutku dengan desah kesakitan.

"Jangan banyak bergerak! Diamlah!" Ujarku

" *berusaha melepas oksigennya, kemudian akupun membantunya* "

"Hmm?! Mwo?!"

"Heunn.. ra-yaahh.. *ucapannya masih terdengar lemas, seperti berbisik* " Namun tak lama setelah itu ia kembali tak sadarkan diri.

"Yaa.. Jong in-ahh!!! Jong in-ahh!!! Ireona!!!" Teriakku histeris.

Akupun segera memanggil dokter untuk memeriksanya. Saat dokter datang, akupun menunggunya di belakang. Selama dokter memeriksanya, aku terus menggigit kuku jariku. Aku sangat khawatir akan keadaannya. Tak lama dokter selesai memeriksanya.

"Dokter, bagaimana keadaannya sekarang?! Ia baik-baik saja kan?!" Aku bertanya sangat cepat karena panik.

"Dia baik-baik saja sekarang. Syukurlah jika ia sudah sadar tadi! Ini sudah biasa terjadi. Jangan terkejut! Ia hanya butuh istirahat sekarang!" Jawab dokter tenang.

"Tapi.. Apakah ada bagian dalamnya yang terluka?!"

"Tidak ada. Hanya saja kakinya..."

"Ada apa dengan kakinya?!"

"Aku baru saja mendapatkan hasil scan! Dan tulang kakinya ada yang patah.. Mungkin karena tertimpa beban mobil. Ia pasti membaik, namun harus ada terapi rutin untuk melatih kakinya lagi agar kembali normal."

"Ahh.. Ne, kamsahamnida! *bow* " Dokter pun pergi.

Aku terduduk di sofa dengan wajahku yang kusut. Aku terkejut dengan ucapan dokter tadi. Apa yang membuatnya celaka hingga separah ini?!

Aku terus menggenggam tangannya. Aku tak ingin melepasnya. Aku ingin ia selalu ada di pandanganku.

" *mengelus rambutnya* Jong in-ahh, apa yang membuatmu celaka seperti ini?! Apa yang kau pikirkan?! Aku tahu bagaimana kau! Kau pasti terlalu banyak pikiran hingga seperti ini. Kumohon.."

Aku terlalu banyak menangis hingga mataku sangat lelah dan tertidur di perut Jong in.

Jong in POV

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Fate Not Ending Here ! (EXO FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang