Part 7

127 9 0
                                    

Kai POV

Aku pergi keluar untuk membeli obat-obatan dan makanan. Setelah sampai akupun kembali ke Apartemenku. Aku menaiki lift, dan akupun tiba di lantai tempat kamar apartemenku berada.

Saat pintu lift terbuka, aku terkejut melihat seorang yeoja menundukkan kepalanya, tampaknya ia tertidur. Siapa yeoja itu?

Perlahan aku melangkah keluar lift mendekati yeoja itu. Aku menyentuh tangannya dengan jariku, tubuhnya begitu panas. Aku pun mendorong pundaknya. Aku rasa ini bukan tidur, ia pingsan. Tubuhnya terasa lemas terhempaskan saat aku mendorongnya. Sontak akupun langsung menahan tubuhnya hingga jatuh ke pelukanku. Akupun merapikan rambutnya yang menutup wajahnya itu.

"Eun ra-ssi..?! Oh.. *menjatuhkan barang belanjaan dan segera menggendongnya ke dalam kamar* "

Aku segera membaringkannya dikasurku, melepas sepatunya dan menyelimutinya dengan selimut. Entah mengapa baru kali ini keringat membasahi tubuhku. Kuyakin bukan karena lelah, mungkin aku terlalu khawatir melihatnya seperti ini. Akupun cepat-cepat mengambil kompresan, lalu mengompresnya.

" *membelai rambutnya dan mengelus dahinya* Eun ra-yaa, apa yang terjadi? Apa yang membawamu kemari? Dan.. Ada apa denganmu? Mengapa kau bisa seperti ini? Eun ra-yaa, kau tahu betapa aku sangat mengkhawatirkanmu? Aku sangat menyayangimu! Kau tahu itu?! Sebuah kesalahan untukku yang melepasmu.. Anhi!! Mencampakkanmu begitu saja! Aku benar-benar tidak memikirkan bagaimana perasaanmu! Aku minta maaf, aku sangat menyesal! Maafkan aku.. Haruskah kita memulainya kembali dari awal? *kiss~*  " Mencium bibirnya singkat.

Eun ra POV

Aku terbangun di pagi hari karena mimpi anehku lagi. Aku bermimpi bahwa Jong in datang tak berbicara sepatah kata pun kemudain mencium bibirku. Aku menyentuh bibirku, itu hanya mimpi. Namun, mengapa terasa nyata bagiku? Aku pun tersadar, dimana aku. Apa yang terjadi sebenarnya?!

Sesaat aku menoleh ke arah sofa, kulihat Jong in tertidur disana hanya dengan tangan sebagai bantalnya. Betapa terkejutnya aku! Ternyata aku berada di apartemennya, dan menginap di kamarnya. Aku pun membawa bantal dan selimut ke arahnya, lalu mengangkat kepalanya dan memakaikan bantal untuknya dan kemudian menyelimutinya. Aku yakin, aku sangat merepotkannya semalam.

"Jong in-ahh.. Jeongmal gomawoyeo.. "

Akupun segera membuatkannya sarapan. Tiba-tiba aku merasakan sebuah pelukan hangat dari belakangku.

" *memeluk dari belakang, lalu menopang kepalanya di pundakku* Morning! Eun ra-yaa.." Ini benar-benar membuatku sangat terkejut.

"Jong in-ahh, apa yang kau lakukan? Lepaskan ini.." Entah mengapa aku memintanya melepaskannya dengan sangat lembut.

"Biarlah! *smirk* Lagipula, hanya kami berdua disini.. Aku sangat merindukan ini!" Ujarnya. Pelukannya semakin erat.

"Yaaa!!" Teriakku lantang.

" *mencium pipiku* Berteriaklah sekencang mungkin! Apartemenku ini kedap suara. Jadi takkan ada yang bisa mendengarnya. Kau ingat apa mauku?! *berbisik* Aku ingin bersamamu di sekeliling dinding kedap suara dengan atap diatasnya." Bisiknya nakal dan liar.

Tak lama ia segera mengambil ponselnya dari saku celananya dengan tangan kirinya. Namun tangan kanannya tetap merangkul pinggangku.

"Annyeong Luhan sunbaenim! Hari ini aku ada acara penting, sehingga aku tak bisa hadir. Oh ya.. Juga, Eun ra, ia sedang sakit sekarang. Ia butuh istirahat, tadi ia meneleponku." Percakapannya melalui telepon membuatku terkejut. Ia bisa melakukan hal gila seperti ini? Mengejutkan!

Segera ia menutup teleponnya, dan memelukku lagi.

"Yaa! Apa yang kau lakukan? Nan gwenchanayeo!" Aku mengamuk dalam pelukannya.

" *smirk* Semakin kau mengelaknya, semakin aku memelukmu lebih erat lagi!" Ujarnya seperti mengancamku.

"Yaa!! Jong in-ahh!! Jangan nakal!! Ayo lepaskan aku!!" Aku membalikkan tubuhku, namun itu membuatku hampir terjatuh.

Jong in POV

Ia tiba-tiba membalikkan tubuhnya, dan itu membuatnya hampir terjatuh karena tangan kiriku terlepaskan. Aku segera memeluknya erat untuk menahan tubuhnya. Kami saling tatap menatap.

"Eun ra-yaa, apa kau pernah berpikir untuk melakukannya lagi?" Ujarku tiba-tiba tanpa aku sadari.

"Apa maksudmu?" Ia mulai terlihat gelisah.

"Apa kau mau memulai semuanya dari awal lagi?" Tanyaku.

"..." Ia terdiam

"Aku tahu, aku melakukan hal yang sangat salah terhadapmu.. Dan aku juga tahu ini pasti sulit bagimu.. Jadi..." Ucapku terputus.

"Jong in-ahh.. Maaf aku.." Ucapanya terbata bata sambil terus menghela napasnya.

" *mendekap mulutnya dengan ibu jariku* Shutt~ Ku minta, jangan pernah terburu-buru untuk menjawabnya!" Ujarku.

Ia langsung melepas pelukanku dan ibu jariku yang mendekap mulutnya.

"Aku harus pergi sekarang!" Ujarnya langsung mengambil tasnya lalu pergi.

"Eun ra-yaa!!" Teriakku. Namun ia tetap menghiraukan teriakanku.

Eun ra POV

Apa yang ia lakukan tadi?! Dan, mengapa aku membiarkannya memelukku seperti tadi?! Ada apa denganku?! Dan, apa yang ia katakan tadi?! Apa itu bukan mimpiku?!

" *menangis* Jong in-ahh, ada apa denganmu? Mengapa kau ingin memulainya lagi setelah kau melepaskanku begitu saja?"

Our Fate Not Ending Here ! (EXO FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang