18. CLARETHA

59 12 0
                                    

"Udah nggak waras ya tuh orang. Bisa-bisanya nanya ke mama kayak gitu, mana enteng banget lagi kelihatannya?" Sedari tadi Claretha terus-terusan mengomel dengan kaca di hadapannya.

"Mana ini pagi banget? Jadwal gue pacaran sama kasur kan jadi berkurang. Ih, nyebelin banget sih." Omelannya masih berlanjut hingga ia selesai dan tak lupa menyemprotkan beberapa semprot minyak wangi yang ia pakai belakangan ini.

Claretha memilih tas selempang kecil miliknya yang berwarna hitam, guna menyesuaikan dengan celana panjang hitam yang ia kenakan sekarang. Dimasukkannya beberapa uang yang ia pikir cukup untuk ia bawa, tak lupa dengan lip balm yang selalu ia bawa.

"Hhhh, akhirnya siap."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


''Oh, no. She looks so freaking cute right now. I mean, look at she, wearing those oversized sweater. Oh shit, I wanna hug that sweet small creature." Untungnya kalimat tadi tidak ada yang keluar sama sekali dari mulut Arion.


"Halo, kenapa deh lo?" Claretha mengayunkan tangannya di depan wajah Arion yang lebih tinggi darinya itu.


"Hah? Oh? Udah?" Arion gelagapan.

"Udah, cepetan. Mau kemana nih?"


'Wait a damn minute ... ini wangi vanilla kan? Since when that she wear this kind of perfume? Shit.'


"H-hah? Ke tukang bubur langganan gue, dijamin enak deh. Yuuk," ajak Arion keluar.

"Eh, bentar. Gue pamit dulu ke Kak Damar. Wait for me okayy." Claretha setengah berlari untuk kembali naik ke lantai atas.

"Iya-iya. Santai aja kali sampai lari-lari gitu." Arion terkekeh melihat tingkah Claretha.

Kalau biasanya orang lain akan mengetuk pintu untuk menunjukkan kesopanan mereka, kali ini si bungsu tanpa pikir panjang langsung membuka pintu kamar tidur kakaknya.

"Kak, banㅡ loh? Kok udah bangun?" Claretha bingung melihat keadaan kakaknya yang sedang memberi makan ikan peliharaannya.

"Lah, kok kamu udah rapi?" Bukannya menjawab pertanyaan adiknya, Damar malah melontarkan pertanyaan yang lain.

"Temen kakak tuh, nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba dateng ke sini," adu Claretha ke kakaknya.

"Hah, siapa? Juan atau Arion?" Damar tampak kebingungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang