Chapter 1

245K 8.1K 968
                                    

Selamat membaca😁

Riana mencubit pipinya untuk yang kesekian kalinya.

"Sakit," gumamnya pelan.

"Jadi, ini memang nyata," ucapnya seakan masih tidak percaya dengan semua ini.

Riana melentangkan kedua tangannya lemas di atas kasur, lalu tatapannya menerawang ke arah langit-langit kamar.

Sekarang statusnya bukan lagi seorang wanita lajang.

Padahal sebenarnya ia masih ingin menikmati masa-masa bebasnya dan belum mempunyai keinginan untuk menikah dalam waktu dekat ini. Namun karena kedua orang tuanya terus mendesaknya agar segera menikah, ditambah lagi ia juga mendapatkan tekanan dari berbagai pihak yang tidak ada habisnya terus menyuruhnya untuk menikah karena usianya yang sudah 26 tahun. Karena sudah sangat setress, jadi akhirnya ia memilih untuk menyerah dan mengikuti kemauan kedua orang tuanya untuk dijodohkan dengan putra sahabat mereka yang lebih tua tiga tahun darinya.

Tapi alasan utama yang membuat ia mau menerima perjodohan ini adalah karena ia pikir calon suaminya benar-benar pria idaman seperti yang dikatakan oleh kedua orang tuanya.

Karena mereka mengatakan Jika pria yang akan menikah dengannya adalah seorang pria yang memiliki sifat dewasa dan hangat, sekaligus pria yang ramah dan sopan kepada orang tua. Dan jangan lupakan wajah tampan berkharisma yang tidak henti-hentinya mereka ucapkan ketika sedang membujuknya dengan semangat 45.

Sempurna ... setidaknya itulah kata yang ia pikirkan sebelum bertemu dengan calon suaminya yang ternyata adalah Alfa Erlangga. Seorang pria kaku dan tidak menyenangkan, sekaligus seorang guru olahraga yang mengajar di SMA yang sama dengannya.

Riana mengembuskan napas berat.

Ia tidak bisa membayangkan jika harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan pria yang membosankan seperti itu.

Saat Riana masih bergulat dengan pikirannya, tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh seseorang.

Ia menoleh ke arah pintu dan mendapati Alfa sedang berjalan masuk ke dalam kamar sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Kemudian Alfa mengambil remote tv dan berjalan mendekat ke arah ranjang.

Sontak saja Riana terbangun dari tempat tidur saat melihat Alfa yang dengan santai duduk di sebelahnya sambil menekan tombol remote untuk menyalakan tv.

"Jangan bilang, Pak Alfa mau tidur di sini," tukas Riana panik.

"Dua kamar yang lain dikunci sama mama. Kalau Bu Riana nggak mau tidur seranjang sama saya, silahkan tidur di sofa," ungkapnya enteng tanpa melihat ke arah Riana.

Riana memasang wajah kesal.

Inikah pria hangat yang terus dibangga-banggakan oleh kedua orang tuanya itu? Huh! Benar-benar sangat jauh seperti apa yang ia bayangkan.

Baru juga sehari menikah, sifat aslinya langsung keluar.

"Tenang aja, saya nggak akan menyentuh Bu Riana. Hanya sebatas ingin tidur," ucap Alfa seakan mengerti apa yang Riana cemaskan.

Meskipun Alfa terlihat kaku di mata orang lain, tapi sebenarnya ia memiliki perasaan peka yang tinggi. Itulah kenapa orang-orang yang sudah lama mengenal Alfa seringkali mengatakan jika Alfa adalah pria yang hangat dan super pengertian. Tapi tentu saja, Riana tidak mempercayai tentang hal itu.

Riana menatap ke arah Alfa dengan tatapan serius.

"Terus kedepannya kita harus gimana? Apa saya juga harus menyiapkan segala keperluan Pak Alfa seperti layaknya seorang istri?"

Strange Couple ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang