Chapter 4

93.2K 5.9K 740
                                    

Selamat membaca😁

"Bu Riana kenapa nggak menolak pemintaan mama?!" Alfa bertanya kesal.

"Masa ibu mertua mau menginap nggak boleh," sahut Riana ringan.

Alfa mengusap wajahnya kasar.

"Ibu nggak tau apa yang akan dilakukan mama saya. Malam ini dia pasti akan berulah." Alfa mengatakannya frustasi.

Tok

Tok

Tok

"Tuh kan, bener."

"Riana! Kamu udah tidur?" teriak Nirma dari balik pintu.

"Belum, Ma." Riana menjawab dan berjalan membuka pintu.

"Kenapa, Ma?" tanyanya sopan setelah pintu terbuka.

Nirma tersenyum manis. "Mama buatin susu buat kalian," katanya ceria dan menyerahkan nampan yang berisi dua gelas susu kepada Riana.

Riana menerima nampan itu. "Ya ampun, Ma. Jadi merepotkan, Mama."

"Enggak kok, katanya susu bagus diminum sebelum tidur. Jadi Mama buatin buat kalian, supaya tidur kalian nyenyak."

"Kalau begitu, Mama balik ke kamar lagi, ya."

"Iya, makasih loh, Ma."

"Jangan lupa dihabisin," ujarnya sebelum berbalik ke kamarnya.

Riana mengangguk kecil sambil tersenyum simpul sebelum menutup pintu kamarnya.

Ia berbalik dan menghampiri Alfa yang masih duduk di pinggir tempat tidur.

"Mama baik banget buatin kita susu," katanya riang dan meletakkan nampan di atas nakas.

Riana mengambil segelas susu untuk diberikan kepada Alfa. "Diminum dulu, mumpung masih anget."

"Saya nggak mau, pasti susunya udah diberi obat X sama mama," tukas Alfa menyipitkan matanya curiga.

Riana mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Alfa. "Huss! Ngawur!"

"Kalau Pak Alfa nggak mau, biar saya aja yang minum," katanya ketus.

"Terserah, tapi saya nggak mau tanggung jawab kalau terjadi apa-apa dengan, Bu Riana."

Riana menaikkan bahunya acuh. Kemudian ia duduk di sebelah Alfa dan mulai meneguk susunya.

Ia menjilat bekas susu di atas bibirnya dengan lidah. Lalu menoleh ke arah Alfa. "Lihat, nggak terjadi apa-apa, kan?"

"Tunggu aja beberapa menit, obatnya akan segera bereaksi," sahut Alfa datar.

Riana memutar bola matanya malas. "Korban sinetron kayak gini, nih. Kalau ngomong jadi melantur kemana-mana," cibirnya.

Kemudian ia meneguk kembali sisa susu hingga tandas. Lalu menaruh gelas kosong di atas nampan.

"Saya mau tidur." Riana merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menarik selimut sebatas pinggang.

Setelah beberapa menit, Alfa menoleh ke arah Riana untuk melihat apa yang akan terjadi setelah Riana meminum susu yang telah diberi obat perangsang.

Namun, tubuh Riana tidak menunjukkan reaksi apa pun. Riana justru terlihat nyaman dalam tidurnya.

Apa mamanya memang hanya ingin memberi susu dan tidak ada maksud tersembunyi di baliknya? Tapi tidak mungkin jika tidak ada udang di balik batu. Mengingat sifat mamanya yang resek dan usil.

Atau sebenarnya, ia sendiri yang terlalu berlebihan karena sudah mencurigai mamanya?

Alfa membuang napas kasar.

Strange Couple ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang