HANDY [Slow Update]

📍HANDY 11📍

Untuk semuanya.
Mohon maaf ya telat up:)
Aku lagi sibuk banget akhir-akhir ini:)

Semoga kalian semua suka sama cerita aku☺️
Ingett yah:)

SEBELUM MEMBACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN AKU YunisaAnindya

HAPPY READING❤️

🕊️

Mereka telah sampai ke tempat tujuan mereka.

Mereka bertiga pun bermain-main, poto-poto, bermain air dan lain lain.

Di saat bagian letta memfotokan Nindy, letta tidak sengaja melihat 3 cowok yang sangat tidak asing.

Nindy yang melihat letta pun menghampiri letta.

"Heh Let lu liat apaan sih, gw udah gaya eh belum lu Poto, kenapa sih lu Let?" -Tanya Nindy.

Letta tidak mengubris pertanyaan Nindy. Karena letta masih melamun.

Nindy yang menyadari letta melamun, dengan tatapan yang belum di alihkan, Nindy pun mengikuti arah ekor mata letta menuju mana.

Nindy pun melihat 3 cowok yang tidak asing itu. Tetapi Nindy acuh, dan Nindy pun segera menyadarkan temannya ini.

Nindy berteriak tepat ditelinga letta.

"WOY ANJIR KESAMBET YA LO." -Teriak Nindy.

"EH AJG GBLK, SETAN LEWAT, EH BEKICOT, WEH ANJIR GILA LU NDY, KALO GW JANTUNGAN GMNA?" -Kesal Nindy.

"Lagian lu ngapain ngelamun, ngeliat 3 bocah itu lu? Ngeliat mereka aja sampe kek apaan deh lu Let Let". -Letta.

"Hah apaan si anjir lu ndy." -letta.

Dian yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, melihat temannya itu berteriak langsung mendekat.

"Eh lu pada punya malu gak sih, noh pada ngeliatin kita, terus noh 3 cowok yang lu omongin tadi jalan ngedeketin kita." -Dian.

Benar 3 cowok yang tidak asing itu, yang barusan Nindy dan letta bicarakan sedang berjalan menuju mereka.

Nindy tampak acuh, tetapi berbeda dengan letta.

Letta menyukai Riksel semenjak Riksel mengechat dirinya terus menerus. Bahkan sampai sekarang.

•
•
•

Parhan POV.

Parhan Cs sedang berada di sebuah tempat wisata.

Parhan, Riksel dan Bayu pergi ketempat wisata untuk refreshing, dan untuk menyegarkan otaknya dari segala tugas tugas sekolah.

Parhan Cs sedang menikmati suasana.

Tetapi perhatian mereka teralihkan ketika mendengar suara cewek yang sangat tidak asing lagi bagi mereka berteriak.

Spontan mereka berbarengan menengok ke sumber arah suara tersebut.

Parhan yang melihat Nindy lah yang berteriak hanya tersenyum sangat manis. Tetapi sayang tidak ada yang melihat senyum manisnya Parhan itu.