Kisah seorang limario manoban yang harus menjadi single parents untuk putri semata wayangnya.
_
_
_
_
Silahkan di baca saja, jangan lupa vote and comment ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾◾ ⬇️⬇️⬇️
Jennie dan lim kini sedang berada di ruangan bersalin. Sedari tadi jennie meringis kesakitan, lim hanya bisa menggenggam erat tangan jennie sambil menyemangati istrinya itu.
"Ayo nyonya sedikit lagi" perintah dokter yang membantu persalinan jennie.
Jennie mulai ancang-ancang menarik nafasnya.
"Akhhhhhhhh......" jerit jennie sambil mengedan.
"Huh huh akhhhhhhhhh...." jennie kembali mengedan dengan kuat.
"Ayo mommy sedikit lagi" lim dengan setia menyemangati jennie sambil menyeka keringat di kening jennie.
"sakiiit dad" ringis jennie mengenggam kuat tangan lisa.
Lim ikut meringis saat melihat istrinya kesakitan seperti ini. Ini pertama kalinya untuk lim berada di ruang bersalin, karena saat melahirkan ella jennie meninta lim tak menemaninya.
Airmata jennie membasihi pipinya, lim sangat tak tega melihat jennie yang kesakitan.
"Ayo nyonya sedikit lagi dorong lebih kuat nyonya" perintah dokter kembali membuat jennie mengangguk.
"Akkkkhhhhhhhhhhhhhh......." teriak jennie kencang sambil menggenggam tangan lim sangat kuat.
"Owek owek owek" berbarengan dengan teriakan jennie suara tangisan bayi terdengar nyaring d ruangan itu. Jennie menghela nafas lega saat mendengar itu, tubuhnya langsung ambruk melemas diatas ranjang.