Kisah seorang limario manoban yang harus menjadi single parents untuk putri semata wayangnya.
_
_
_
_
Silahkan di baca saja, jangan lupa vote and comment ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾◾ ⬇️⬇️⬇️
Lim begitu gusar menunggu jennie yang sedang berjuang di dalam sana. Ia sangat khawatir sekarang.
"Ya tuhan semoga jennie dan anak kami baik-baik saja" lim tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk keselamatan dua orang yang di cintainya.
Sementara itu tuan kim di buat resah sekarang, setelah mendapatkan informasi bahwa jennie di bawa kerumah sakit perasaanya semakin cemas sekarang.
Saat ini Tuan kim sedang berada di busan Ia tak bisa pergi ke Seoul sekarang, ia meminta orang suruhannya untuk tetap siaga di rumah sakit.
Didalam ruang bersalin jennie terus berjuang, walapun tenaganya sudah sangat habis namun ia tetap berjuang. Jennie menolak saat dokter menawarkan operasi caesar, jennie lebih memilih persalinan normal. Ini sebagai hadiah untuk calon bayinya, karena setelah sang bayi lahir jennie tak akan menemuinya lagi.
"Ayo nonya sekali lagi, lebih kuat lagi" ucap dokter
Jennie menarik nafas dalam-dalam.
"Aaaaarrrgggggggghhhhh"
"Oooek oooeek oooekkk"
"Selamat nyonya anak ada perempuan" beritahu dokter pada jennie
Jennie tersenyum lemas saat mendengar tangisan bayi. Ia mash tak percaya bahwa saat ini dirinya telah menjadi ibu.
"Suster bolehkah aku memeluknya" pinta jennie saat melihat sang suster akan membawa bayinya.