Chapter 25

207 21 0
                                    

"Halo, saya Kim Hyera."

"Saya sudah banyak dengar tentangmu Hyera."

"Nde?"

....

Hyera sekarang duduk di salah satu meja sofa di cafe tersebut.
Hyera kini canggung. Namun berbeda dengan suaminya Seokjin yang santai saja sekaan tak perduli dan wajahnya acuh, membuat Hyera semakin kikuk juga bingung bagaimana harus memulai pembicaraan.

Cantik, begitulah yang di pikir Hyera. Melihat kakak Seokjin seperti melihat Seokjin dengan versi perempuan. Mereka benar-benar mirip sekali, bentuk wajah merekapun sama. Semua orang yang melihat bahkan tau mereka adalah saudara. Kepribadian mereka berdua juga sama, sama-sama tenang dan hangat.

Kim Hwajung. Perempuan berumur sekitar
40 tahunan namun memiliki wajah yang terlihat awet muda berbeda dari usianya.
Kepribadian hangatnya membuat suasana damai, bahkan mampu membuat Hyera kehilangan rasa canggungnya.

"Mengobrol lah sebagaimana nyamannya kau Hyera..."

Setiap kali memulai pembicaraan kakak Seokjin tersebut selalu mengulas senyum.
First impression dengan Kim Hwajung membuat Hyera yakin kakak dari suaminya tersebut sebenarnya adalah orang yang baik.

"Bolehkah saya memanggil anda dengan sebutan eonni?"

"Hahaha..
Tentu saja, panggil lah dengan apapun yang kau mau."

"Maafkan saya jika tidak sopan."

"Hei.. tak apa. Jangan terlalu formal begitu. Lagipula aku adalah iparmu."
Hwajung mengulas senyum sembari gemas pada adik iparnya ini.

"Iya, baiklah.."
Hyera ikut tersenyum.

"Pasti susah ya mengurus adikku ini?"

"Ah itu..."
Hyera menoleh pada Seokjin dan membuat Seokjin mengulas senyum dan memeluk pinggang Hyera.

"Aku bukan anak kecil lagi."
Seokjin yang semula diam akhirnya mulai membuka suara.
Dirinya mengakui meski kecewa dengan sang kakak, wanita tersebut tetaplah saudaranya.

"Maaf.. aku tak datang dan tak ada saat pernikahanmu dengan Hyera."
Kini Hwajung menunduk, memendam kesedihan dan penyesalan yang besar selama ini. Dirinya hanya bisa menangis dan tak tau harus bagaimana lagi.

Hyera yang mengerti keadaan akhirnya memutuskan untuk membiarkan dua saudara kandung ini untuk mengobrol berdua dan menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi di antara keduanya, lantaran Hyera melihat ekspresi Seokjin yang juga terlihat sedih dan gundah.

"Aku akan mengobrol banyak nanti saja dengan eonni.
Aku akan tinggalkan kalian berdua sebentar."

Sebelum meninggalkan mereka berdua, Hyera menggenggam erat tangan Seokjin dan meyakinkan bahwa Seokjin harus menyelesaikan semuanya.


....

"Sudah lama ya kakak?.."

Hwajung yang mendengar sapaan sang adik merasa tenang dan rasa cemasnya sedikit menghilang.
Lantaran dari saat pertama kali menemui ayah dan ibunya sampai hari ini Seokjin tak mau bicara sepatah kata apapun padanya.
Whajunh mengerti bahwa adiknya tersebut kecewa padanya.

"Akhirnya kau mau bicara padaku? Aku sangat senang.."
Akhirnya air mata Hwajung turun juga meski sudah dirinya tahan sedari tadi.
Tangisannya berubah menjadi isakan kecil.

"Meski aku kecewa padamu, kau tetaplah kakakku. Aku akan berusaha mengerti. Bertemakasihlah pasa Hyera, kalau bukan karena dia aku mungkin tidak akan mau bertemu dengan kakak."
Ucapan Seokjin pada sang kakak membuat dirinya hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya menahan sedih dan kecewa yang selama ini dirinya pendam kepada sang kakak.

My husband doesn't love me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang