Chapter 04

197 23 0
                                    

Aku dan Minji sekarang sudah sampai dijalanan pusat kota. Kami mampir ke sebuah cafe dan membeli kopi untuk di minum sambil jalan-jalan dan mengobrol. Aku masih saja terpikir tentang fakta bahwa aku di jodohkan dengan CEO perusahaanku sendiri yang bahkan aku tak tau asal usul dan wajah orang tersebut. Aku masih saja khawatir. Aku benar-benar tidak bisa melakukannya.

"Hyera? Kau baik-baik saja?. Kau pasti sangat syok ya? Meski yang dijodohkan adalah kau, tapi aku tetap terkejut juga dan tak percaya. Kalau aku jadi kau mungkin saja aku sudah bengong dirumah dengan otak kosong".

Aku yang mendengarnya lantas saja tertawa terbahak dengan apa yang di ucapkan oleh minji.
"Aku juga bingung minji. Sekarang aku harus bagaimana".

"Aku juga tak tau tentang si Kim seokjin itu. Aku hanya baru bertemu dengannya kemarin, aku tak tau dia aslinya seperti apa". Sahutnya yang membuatku segera menanyakan perihal bagaimana dia bisa bertemu dengan Kim seokjin kemarin.

"Bagaimana kau bisa bertemu dengannya kemarin?" Tanyaku penasaran.

"Ah itu. Jadi begini. Aku itu assiten manager diperusahaan milik Namjoon oppa kau tau kan?"

Aku mengangguk paham.
"Lalu?"

"Perusahaan Mamjoon oppa bekerja sama dengan perusahaan KM CORP. Lalu kemarin aku mendampingi managerku untuk meeting bersama si Kim seokjin itu. Kesan pertamaku waktu bertemu dengannya sih ya memang orangnya tampan, tapi sayangnya sifatnya dingin dan angkuh. Seperti ada hawa awan petir di atas kepalanya. Hiii.. aku mengingatnya saja merinding. Jika saja bos ku seperti dia pasti aku langsung berhenti bekerja saat itu juga!".

"Hahahhahaha. Kau ini aneh-aneh saja".

"Eiyyy... yak! Kau pasti akan setuju denganku jika sudah liat dan menilai orang itu langsung!"

Dia kemudian menyedot kopi yang di genggamnya setelah berbicara. Namun tiba-tiba saja minji terbatuk dan memukul tanganku spontan membuatku terkejut.

"Uhuk!.  Hei hei hyera ya! Itu bukannya dia si Kim seokjin calon suami mu itu!"
Itu dia !!! Ituuu!!!...
Aku menoleh ke sana kemari tapi aku tak tau yang mana.

"Mana? Yg mana?" Tanyaku penasaran pada minji.

"Itu yang masuk ke toko perhiasan itu!"

"Ha? Yang mana aku tidak liat dan mana aku tau!" Kesalku pada minji.

"Aishhh dasar buta kau! Oh iya kau kan tak pernah bertemu dengannya. Tapi dia bersama siapa itu?, ayo kita ikuti hyera!".
Minji menggenggam tanganku sambil menyeretku untuk mengikutinya.

"Hyera kau liat pria yang menggunakan jas abu itu, yang tinggi dan berbahu lebar disebelah sana!"

"Yang mana?" Tanyaku karna aku benar-benar tidak tau wajahnya.

"Ah .. aku lupa lagi kau tak tau wajahnya, itu!! Yang itu!"Minji kemudian memutarkan kepalaku ke arah Kim seokjin berada.

"Kau sudah lihat?"

Ah yang itu?. Memang benar tampan dan berwibawa, sepertinya dia juga pria yang baik dan ramah. Tapi itu dia bersama siapa? Batinku.

"Bagaimana? Tampan kan? Tinggi dan bahunya lebar. Benar-benar sempurna kan?. Tapi kenapa sifatnya sangat baik sekali pada wanita itu? Siapa sih wanita itu?. Padahal kemarin saat pertemuan denganku sifatnya sangat angkuh dan dingin sekali."Pikir minji penasaran.

"Aku juga tak tau" aku berusaha mengontrol diriku agar tak terkesima dengan sempurnanya Kim seokjin setelah di lihat langsung.
Benar-benar tampan. Dia sempurna. Apa benar usianya setua yang aku tau? Masa sih?.

Karna aku bengong dan tak berkata minji lantas memukul pundakku lagi.
"Yak! Jangan bengong begitu!. Ah pasti karna terlalu tampan ya?" Minji menggodaku dengan tatapan nakalnya itu.

Aku kemudian bergegas menarik minji untuk keluar dari toko perhiasan tersebut.
"Hei minji ayo kita keluar!"

"Hei jangan keluar dulu, kita lihat mereka dulu sedang apa!"

"Ishh aku tak perduli, ayo kita keluar!"

Aku sengaja tak membahas tentang Kim seokjin lagi dengan Minji, aku ingin menghabiskan waktu bersama Minji dengan tenang, karna aku sangat susah bertemu dengannya, jadi aku harus manfaatkan waktu bersamanya dengan baik.

Akhirnya aku dan Minji kemudian menghabiskan waktu saling bertukar cerita. Dan tentunya kita berbelanja kebutuhan perempuan berdua. Minji juga menceritakan tentang kekasihnya Park jimin yang ternyata mereka berdua sudah berpacaran selama 2 minggu. Aku terkejut dan turut senang mendengar sahabatku bahagia.
Senangnya bisa seperti Minji, aku juga ingin mendapatkan kekasih dan menikah dengan seseorang yang aku pilih, bukan perjodohan yang aku minta.
Aku mendengus kasar. Perasaanku kini terasa suram lagi. Sampai tak terasa akhirnya aku sampai di depan rumah Minji yang artinya aku dan Minji harus berpisah.

"Hyera-ya kau mau mampir dulu?"

"Tidak usah dulu deh, aku akan mampir lain kali. Sekarang aku harus segera pulang nanti anjingku kelaparan".

"Hahaha, aku jadi rindu dengan coco!. Aku akan bermain kerumahmu nanti".

Ya aku memiliki seekor anjing pomeranian kecil berwarna coklat, aku namakan coco hanya karna warna bulunya coklat. Hahaha simple sekali kan.

"Baiklah, kau boleh main kerumahku kapan saja. Tapi tetap hubungi aku dahulu".

"Iya aku tau dasar calon bos ini, hahhaha".
Aku ikut tertawa karna minji.

"Sampai jumpa Hyera!, hati-hati kau menyetir!"

"Sampai jumpa Minji!, sampai bertemu lagi". Aku melambaikan tanganku pada minji.

Selama perjalanan aku terus terpikir.
Siapa wanita yang bersama Kim seokjin tadi?
Pasalnya wanita itu terlihat sangat muda dan sepertinya seusiaku, dan Seokjin juga terlihat sangat bahagia bersama perempuan itu, yang membuatku terpikir tentang ini adalah dia merangkul pinggang wanita itu dan mencium pucuk kepala wanita itu. Sangat lembut dan romantis pada wanita itu.
Apakah dia kekasihnya Kim seokjin?











To be continued.......

Juli 2020Wattpad story by "Orangeade"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juli 2020
Wattpad story by "Orangeade".






See you for the next chapter!😘🌸

My husband doesn't love me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang