Chapter 31

213 17 0
                                    


Seokjin House.
13.40 pm.



"Sudah selesai belum?"

.
.
.

Seokjin sedaritadi duduk di kamar mandi menunggu istri tercintanya selesai berendam dengan wajah muram membelakangi Seokjin, lantaran dirinya membuat sang istri kesal bukan main karena Seokjin dengan paksaannya memaksa Hyera istrinya untuk memberi jatahnya secara berlebihan. Hyera awalnya tak mempermasalahkan hal tersebut meski lelah dirinya tetap akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Seokjin suaminya. Namun suatu hal yang tak mengenakkan terjadi membuat Hyera benar-benar marah setelah selesai bercinta tadi pagi.
Dan sekarang Hyera asyik sendiri bermain dengan busa mandi dan berendam di bathtub sudah lebih dari 30 menit tanpa perduli dengan suaminya yang menunggunya tanpa berani bicara.

"Sayang jangan terlalu lama berendam, ini sudah 30 menit lamanya kau berendam."

Hyera masih saja diam tak mengindahkan apa yang di katakan Seokjin.
Seokjin juga tau Hyera teramat marah padanya.
Hyera menangis dan marah pada Seokjin sampai-sampai melempari Seokjin dengan berbagai barang di kamarnya.
Setelah sesi bercinta romantis, Seokjin
tiba-tiba di hubungi oleh Jiyeon.
Hyera bahkan tak tau tentang hal itu. Dirinya teramat terkejut.
Jiyeon ternyata selama ini masih kerap berhubungan dengan suaminya itu.

Bukan bermaksud untuk bohong, Seokjin hanya tak ingin Hyera menjauh darinya dan salah paham.
Seokjin juga tak ingin Hyera berpikiran jauh tentang hal ini.
Namun selama ini Seokjin salah, berusaha membereskan kekacauan tentang Jiyeon sendiri adalah keputusan yang salah.

"Daripada kau berbohong, lebih baik aku tau dari awal. Malah jika kau sembunyikan aku semakin percaya kau telah kembali menjalin hubungan dengan Jiyeon ."

Frasa Hyera yang mengalun sendu membuat Seokjin tersengat rasa sedih bak di tusuk ribuan kesalahan pada wanitanya.
Seokjin kacau sekarang, mengusak rambutnya gusar sembari menatap punggung Hyera yang membelakanginya.
Marah, kesal, takut, risau.
Seokjin pusing.
Dirinya teramat tak bisa jika Hyera bersikap seperti ini padanya.

"Sayang.. aku hanya-"
Perkataan Seokjin terpotong,

"Hanya apa? Hanya beruhubungan dengan Jiyeon sampai bertemu bersama dengannya?
Kau masih mencintainya kan?
Kau menyuruhku menjauhi Taehyung sedangkan kau apa?
Kau bahkan bertemu Jiyeon dan berhubungan dengannya tanpa aku tau.
Kau bilang mencintaiku, tapi apa? Aku rasa Jiyeon lebih punya nilai lebih di sisimu.
Pantas saja perasaanku selalu tak yakin, ternyata tuhan lebih menyayangiku agar aku tak terjebak."

"Apa?
Hyera aku benar-benar mencintaimu, dan itu bukanlah bualan. Aku sungguh-sungguh mencintaimu, aku takut kehilanganmu.
Aku khawatir padamu jika aku beri tahu hal ini kau menjadi menjauhiku.
Tolong dengar penjelasanku dahulu."

"Penjelasan apa? Penjelasan tentang bagaimana kalian bisa bersama lagi?
Siapa yang bodoh disini? Aku rasa aku yang bodoh berharap lebih padamu."

"Sayang.. tolong dengarkan aku dulu."

"Tinggalkan aku sendiri Kim Seokjin."

"Hyera sayang aku-"

"Pergi. Aku mohon..
Aku ingin sendiri."


....


Seokjin terduduk di kursi ruang tamu. Pening di kepalanya semakin terasa. Handphone nya terus saja berbunyi dan itu semua adalah panggilan dari Jiyeon.
Manusia bodoh memang.
Seokjin terus saja terpikirkan bagaimana cara menjelaskan kesalahpahaman ini.
Hyera tentu saja pasti marah, dirinya saja marah jika Hyera dekat dengan Taehyung walau hanya sebagai teman.
Sialan..
Seokjin sekarang malah terpikirkan tentang Taehyung dengan seluruh akalnya untuk mendekati Hyera kembali.

My husband doesn't love me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang