Chapter 09

190 15 0
                                    

"MMC COMPANY"

...

"Wahhhhh. Hebat. Sekarang kita bekerja di perusahaan milik Namjoon. Kita yang selalu gagal test disini sekarang benar-benar bekerja disini". Yoongi berdecak kagum.

"Bagaimana? Aku hebat kan?" Ucapku banga pada yoongi.

Yoongi hanya memberiku wajah menganganya dengan acungan jempol kedua tangannya.

...

"Selamat bekerja!.
Semoga kalian nyaman bekerja disini".  Ucap Namjoon kelewat senang.

"Terimakasih namjoon-ah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan". Sahut yoongi
sambil berjabat tangan dengan Namjoon.

"Hyera-ya! Semangat bekerjanya!" -namjoon.

"Terimakasi Namjoon oppa sudah mengizinkan aku dan Yoongi oppa bekerja disini".

"Sama-sama." -namjoon.


...

Tak terasa waktu berlalu sangat cepat. Seminggu lagi adalah hari pernikahanku dengan Kim seokjin.
Kini rumahku yang semula sepi menjadi lumayan ramai di kunjungi saudara-saudaraku dan kerabat dekat ayah.

Aku duduk di teras sekarang sambil melihat langit malam. Saat aku tengah memandangi langit tiba-tiba suara ponselku berbunyi yang ternyata minji mengirimiku pesan selamat karna aku akan menikah sebentar lagi.
Bukannya senang perasaanku sekarang malah menjadi sendu.
Meski aku akan menikah dengan kim seokjin, kami tidak dekat, bahkan aku tak pernah berkomunikasi dengannya. Bahkan untuk sekedar mengobrol saja tak pernah. Rasanya sangat ingin aku katakan padanya bahwa sebenarnya aku sangat berat menjalani perjodohan ini, ditambah lagi pernikahan ini hanyalan sebuah kontrak yang di buat oleh Seokjin sendiri. Apalagi di tambah Seokjin sebenarnya memiliki kekasih.
Bukan pernikahan seperti ini yang aku inginkan di hidupku.


Akhirnya tibalah sekarang hari dimana aku akan menikah dengan Kim seokjin.
Bahkan sebelum menikah aku tak pernah bertemu dengan Seokjin. Dia bahkan tak datang kerumahku sekedar berkunjung. Hahaha. Apa yang aku harapkan sekarang? Yang benar saja. Ini lucu. Ini hanya pernikahan kontrak dan hanya kita saja yang tau tentang hal ini.
Saat di ruang rias aku hanya diam. Lamunanku terbuyar saat datangnya ayah ke dalam ruang rias dan mengatakan pernikahan akan segera di laksanakan.

...

Kini aku sudah berada di depan altar.
Aku menggandeng tangan ayah. Di tuntun ayah menuju altar. Untuk setelah sekian lama aku melihat Kim seokjin sekarang.
Berdiri tepat di depanku.
Dia terlihat tampan dengan tuxedo putih selaras dengan gaun yang aku kenakan.
Meski terlihat seperti pernikahan normal, Seokjin bahkan seolah tak perduli meski dia sekarang berada di altar bersamaku. Dia sangat menunjukkan sekali ketidaksukaannya terhadapku.

Setelah acara selesai ternyata Kim seokjin pulang dari tempat acara lebih dulu. Kemudian aku pulang dengan sopir pribadi milik keluarga Kim.
Ayah membantuku memasukkan koper barang-barangku kedalam mobil.

"Seokjin katanya tidak enak badan jadi dia pulang lebih dulu. Mungkin dia lelah karna tamu undangannya sangatlah banyak". Ucap ayah.

"Tak apa ayah". Sahutku pada ayah. Andai saja dia tau yang sebenarnya.

"Hati-hati di jalan. Jika sudah sampai hubungi ayah".

"Baik ayah".




Pukul 23.13 pm.

Sekarang aku sudah berdiri di rumah besar milik Kim Seokjin. Dan aku akan tinggal disini sampai kontrakku berakhir dengannya. Jadi aku harus bisa bertahan. Hanya sebentar saja.

Saat aku masuk ke dalam rumah ada Bibi Jeon yang membantuku memasukkan barang-barangku dan mengantarku kekamarku.

"Terimakasi Bibi Jeon".

"Sama-sama nyonya. Jika anda perlu sesuatu panggil saja saya. Selamat beristirahat nyonya" -ucap bibi jeon.

"Baik, terimakasih bi."

"Saya permisi nyonya".

Aku hanya beri anggukan iya untuk kepergian bibi jeon.

Sekarang aku sudah di kamarku. Tapi aku daritadi tidak melihat Seokjin. Apa benar dia sudah dirumah?. Aku juga lupa tadi bertanya pada Bibi Jeon saking lelahnya.

Waktu kini sudah menunjukkan pukul satu pagi. Tapi aku masih belum bisa tidur.
Aku pun ingin mencari udara segar sedikit ke teras kamar.
Saat aku berjalan ke teras kamarku aku tak sengaja melihat mobil datang ke halaman rumah. Aku penasaran siapa itu jam segini datang kesini.
Aku sontak terkejut yang keluar dari mobil ternyata Seokjin dengan Jiyeon. Mereka bahkan terlihat mesra dan terkejutnya aku melihat mereka berciuman panas sebelum berpisah.
Aku yang melihat hal terserbut sontak diam membeku. Entah apa yang aku rasakan kali ini.

Bodoh kau Park hyera!









To be continued...

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Juli 2020.
Wattpad story by "Orangeade"

My husband doesn't love me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang