Seulgi merupakan seorang yang beruntung karena menjadi kekasih seorang aktor. Walaupun sang kekasih memiliki banyak fans yang menurutnya lebih cantik darinya. Taehyung kekasihnya, tetap mencintainya. Karena jiwa remajanya yang masih labil, seulgi me...
Sejak aku menjadi pacar Taehyung aku merasa lebih dianggap di sekolah, banyak juga yang ingin berteman denganku. Kebanyakan memang dari "fans" fanatiknya. Mereka sering menitip salam ke Taehyung, ingin aku bilang ke Taehyung bahwa fansnya telah baik kepadaku, mencari tau kesukaan Taehyung dariku pula. Memang awalnya aku santai saja bahkan hal hal yang mereka lakukan itu menjadi lelucon ku dengan Taehyung. Tetapi semakin lama, semakin membuatku risih. Aku cemburu.
_________________________________________
Hari ini keluarga cemara kedatangan 2 anggota baru, jadi kami diminta berkumpul untuk menyambut keluarga baru. Karena di kelasku jam terakhir jam kosong jadi aku ke ruang ekskul lebih awal. Ternyata disana sudah ada Taehyung. Sepertinya dia tidak menyadari kalau aku masuk ke ruangan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku berjalan perlahan mendekatinya. Aku duduk di sampingnya pun dia tidak menyadarinya. Ku pegang dahinya untuk memastikan bahwa ia tidak demam. Saat itulah dia sadar bahwa aku sudah sejak tadi disampingnya.
"Sakit??" Ia tiba tiba merubah ekspresinya yang awalnya sedih.
"Engga kok, biasa.. kepala keluarga memikirkan besok anak anaknya makan apa." Aku tahu ia berusaha mengalihkan topik.
"Ada masalah? Ceritakan saja, " aku mulai merangkul bahunya untuk menenangkannya.
Teng.... teng.. teng..
Bel pulang telah berbunyi, Taehyung langsung merubah ekspresinya menjadi ceria dan tengil. Tak lama kemudian murid lain masuk ke ruang ekskul.
"Wahh bapak ibu lagi berduaan"
"Cieeee..."
"Wahh kalian bolos berdua?"
"Duuh pake peluk peluk segala si ibuk"
Aku langsung melepaskan rangkulanku, namun ditahan olehnya. Malah sekarang dia merangkulku balik.
"Iyaaa nih kan kami pengantin baru." Kata katanya berhasil membuat pipiku memerah. Aku menatapnya kagum sekaligus sedih karena aku tahu sekali dia sedang ada masalah. Tapi dia menutupinya dari semua orang, termasuk aku.
"Permisi..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
