Disinilah kini Minhee dan Yunseong, didudukkan di ruang tamu setelah perbuatan keduanya yang tertangkap netra kedua orangtua Minhee.
Yunseong mah tenang, disuruh nikahin Minhee sekarang juga pun dia siap.
Bucin banget, tapi kalau gak bucin, bukan Yunseong namanya.
Mama Minhee menatap anak laki-lakinya dengan teduh seakan yang ia lihat bukanlah sesuatu yang salah.
"Ciee, keciduk peluk-pelukan kok sekarang jadi diem gini? Takut mama sama papa marah?"
Minhee mengangguk pelan disambut dengan tangan papa yang mengusap kepala Minhee.
"Gapapa hei, papa juga pernah muda tau. Pernah begituan sama mama kamu."
Makin malu, rasanya kalau sekarang ia melihat cermin udah pasti wajahnya memerah kayak kepiting rebus. Sudah sangat pasti.
Mama tertawa sekilas, "oh iya Yunseong, tante minta tolong boleh?"
Kerutan pun tercipta di kening Minhee, "minta tolong apa tan?"
"Itu, rumah kan mau di bersihin--bersihin yang kayak kamu taulah. Jadi mau minta tolong, beberapa hari ini Minhee tinggal dirumah kamu gapapa?" Pinta mama.
Mata Minhee membelalak hebat, ini mamanya gak bisa ngasih pilihan yang sedikit lebih baik gitu? Dia harus dirumah Yunseong?
Melihat ada pergerakan Minhee yang hendak menolak pun papa turun tangan, "kamu tinggal hareng Yunseong apa kerumah nenek?"
Rumah nenek? Makin jauh, Minhee si makhluk sedikit mageran ini bisa mampus kalau bangun telat dan buru-buru ke sekolah. Bisa jadi bulan-bulanan anak osis si pengincar siswa telat.
"Yaudah sama kak Yunseong aja deh, Minhee ikhlas lahir batin."
Senyum manis terpatri di bibir Yunseong kemudian tanpa aba-aba keluar ucapan yang membuat Minhee mati kutu setelahnya.
"Kalo Minhee nginep dirumah Yunseong, Yunseong boleh ngegas ke Minhee kan om, tan? Soalnya anak om sama tante ini rada gak peka kalo gak di gas."
Tangan Minhee hendak mencubit paha Yunseong, sebelum suara papa menimpali.
"Boleh dong, kenapa enggak? Lagian kayaknya Minhee suka tuh sama kamu."
Yunseong memandangi Minhee yang tengah sibuk bermain game offline di gawainya, memperhatikan setiap fitur wajah Minhee yang begitu sempurna.Matanya yang besar namun dihiasi bulu mata yang amat lentik, pipinya yang putih bersih layaknya kertas dan lembut bagaikan mochi, belum lagi bibirnya yang terkadang mengerucut jikalau Minhee kalah.
Kang Minhee Indah, dan Yunseong jatuh pada insan yang indah itu.
"Main apa hm?" Tegurnya sembari ikut duduk disamping Minhee, melingkarkan lengannya di bahu Minhee membuat yang lebih muda sempat menahan napasnya beberapa detik.
Gila, Yunseong kenapa jadi ngegas kayak gak ada rem begini? Jantung Minhee rasanya kayak ikut lomba lari tujuh belasan.
"I-itu main cooking mama."
Yunseong terkekeh, hal-hal kecil seperti ini yang membuatnya makin jatuh pada Minhee. Belum lagi tingkah Minhee yang berbeda dari orang lain.
Sejauh apapun, mau bagaimana pun, Yunseong tetap dan hanya jatuh pada Minhee. Semakin dalam setiap dentingan detik.
"Minhee." Panggilnya, kini sukses mengalihkan pandangan yang lebih muda hingga menatap Yunseong sempurna. Mengindahkan permainan yang sedari tadi mencuri atensinya.
"I-iya?"
Tangan Yunseong terangkat membereskan surai hitam lebat milik Minhee, membuat yang lebih muda jantungnya kembali berdetak abnormal akibat perbuatan yang lebih tua.
"Minhee tau kan kalo Yunseong suka sama Minhee?"
Lagi, jantung Minhee kini serasa berhenti. Bahkan Mawar yang sedaritadi ada disana hanya bisa memukuli dinding akibat terlalu gemas, sembari berteriak cepat pacaran pada keduanya.
Sayang demi sayang, hanya Minhee yang bisa dengar.
"Iya aku tau kok, kan kak Yunseong udah bilang waktu itu." Jawabnya berusaha santai, berbanding terbalik dengan detakan jantungnya yang membabi buta saat ini.
"Kalo gitu--"
Yunseong menggantungkan ucapannya kemudian menatap Minhee dalan tepat di bola mata Minhee.
"--Ayo jadi pacar gue Hee, ayo jadi punya gue."
Nana's note:
Wahahaha semakin tidak jelas, tapi yaudahlah ya wkwkwk.
Aku gak sanggup ngasih klimaks conflictnya, tapi mau gak mau harus. Jadi ya ayo kuat-kuat ya!
Segini aja dulu hehehe, selamat malam minggu, see you next chapter <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixth Sense • hwangmini✔
FanfictionIni tentang Kang Minhee, cowok manis yang punya 'Indra keenam' tapi gak terbiasa sama kemampuannya sendiri. Sampai harus minta tolong ke tetangga sekaligus kakak kelasnya, Hwang Yunseong untuk jadi pawangnya setiap ada 'yang lain'. ©maltesenana 2020