arigatou

534 98 24
                                    

Di dalam ruang tulip bernomor tiga puluh empat Minhee terduduk setengah berbaring di kasurnya. Sedari jam dua belas siang tadi ia sibuk membaca novel yang dibelikan Yunseong tempo hari untuk menemani ia dikala bosan karena sampai saat ini Yunseong tidak memperbolehkan Minhee memegang gawainya.

Anak ini suka lupa diri kalau main handphone, itu yang menjadi pertimbangan Yunseong kala itu.

Total ada lima novel yang dibelikan Yunseong, padahal Minhee masih punya banyak novel yang belum sepat terbaca—yang pasti juga dibelikan Yunseong—dirumahnya. Tapi ia tidak mungkin membiarkan Yunseong masuk kerumahnya disaat keadaan rumahnya tengah seperti itu.

Ia tidak tahu saja...,

Pintu ruang rawat Minhee terbuka menampilkan Yunseong dan juga Jungmo yang memasang senyum tipis mereka. Minhee sempat mengerutkan keningnya karena wajah pias Jungmo sempat tertangkap oleh netranya beberapa menit, namun langsung menghilang begitu Yunseong menyenggol lengan pemuda marga Koo itu.

"Gimana keadaan lo Hee?" suara Jungmo mengisi Indra pendengaran Minhee. Minhee membalas dengan senyuman tipis namun Indah miliknya.

"Udah mendingan kok kak, kata dokter dua hari lagi udah bisa pulang."

Jungmo mengangguk kemudian memandang Yunseong seakan menyuruh lelaki itu untuk segera mengatakan sesuatu pada Minhee.

"Kok pada liat-liatan sih? Ada apa???"

Mendengar pertanyaan dari si manis membuat Yunseong segera mendekati kasur Minhee, menarik tangan kanan Minhee dan memasangkan gelang yang ia temukan tadi di rumah Minhee.

Mata Minhee membelalak. Bagaimana Yunseong bisa menemukan gelang ini?! Oh bukan, bagaimana Yunseong bisa mengetahui tentang gelang ini?!

"K-kok kakak bisa tau?"

"Kakak dikasih tau Mawar, Mawar yang cerita soal gelang ini ke kakak, juga apa yang buat kamu bisa tiba-tiba pingsan sampe harus dilarikan ke rumah sakit sama Jaemin."

Mata Minhee berkaca-kaca. Enggak, dia gak sanggup menerima kenyataan kalau apa yang ada di dalam pikirannya benar-benar kejadian.

"Se-sekarang Mawar dimana?!"

Yunseong menoleh kebelakang, melihat wanita yang kini berdiri dibelakang Jungmo dan otomatis Jungmo langsung meminggirkan tubuhnya untuk tidak menghalangi akses Yunseong yang hendak melihat.

"Mbak kok jadi gitu?!" Tanya Minhee histeris begitu melihat keadaan Mawar yang sudah nyaris tidak terlihat jikalau ia tidak menajamkan penglihatannya. Mawar hanya bisa tersenyum tipis belum berani menjawab karena Minhee masih dikelilingi emosi dan kebingungan.

Tangan besar Yunseong menyentuh pundak Minhee, "Hee, kakak keluar ya? Kamu ngomong sama Mawar tapi kakak mohon cepet, kita gatau kapan Mawar bisa...,hilang tiba-tiba."

Padahal Mawar belum membuka suaranya tapi si manis yang tengah duduk di kasurnya ini sudah menangis hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal Mawar belum membuka suaranya tapi si manis yang tengah duduk di kasurnya ini sudah menangis hebat. Ia yakin, ia sangat yakin Mawar memaksakan untuk kerumahnya, memaksa untuk menemukan gelang itu.

Sixth Sense • hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang