letter

613 88 11
                                    

Minggu pagi cerah dengan dua tangan yang jemarinya saling bertaut ditemani seutas senyum malu-malu dari dua insan yang dua minggu lalu terjalin dalam ssmuah hubungan pacaran, setelah pertanyaan si tampan dijawab oleh si manis disaat airmata si manis masih luruh di pipinya.

"Minhee sayang kakak, Minhee mau jadi pacar kakak."

Hingga akhirnya mereka berada di sini, di sebuah taman kota berniat menenangkan diri bagi keduanya.

"Kak."

"Iya sayang?"

Sayang, satu kata yang mampu membuat getaran aneh kembali muncul di tubuh Minhee. Menghasilkan sebuah senyum dengan tambahan pipi memerah hingga ke telinga.

Yunseong terkekeh bersamaan jarinya mencubit pelan pipi Minhee, "lucu banget sih pacar aku?"

"iiih!" Ringis Minhee. Bukannya sakit namun ia...,

...,deg-degan.

"Makanya jangan manis-manis dong, kalo aku diabetes gimana?"

Minhee menunjukkan wajah kesalnya yang sudah bercampur dengan rona merah padam dari pipinya.

"Hahaha, iya-iya maaf ya? Yaudah kamu mau ngomong apa?"

"Itu...,suratnya Mawar—maksudnya suratnya Adel, belum kita anterin."

Memori Yunseong kembali ke dua minggu lalu disaat pandangannya menangkap sebuah amplop yang berisi surat berwarna merah muda.

"Yaudah, kamu mau anterin kapan? Biar kakak anterin."

"Hari ini aja yuk? Kan hari minggu, keluarganya Adel juga pasti ada dirumah kalo hari minggu."

Mobil Yunseong terhenti di salah satu rumah berkaya klasik di tengah kota, Minhee menyuruh Yunseong untuk menunggu di dalam mobil saja sedangkan ia yang memberikan surat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil Yunseong terhenti di salah satu rumah berkaya klasik di tengah kota, Minhee menyuruh Yunseong untuk menunggu di dalam mobil saja sedangkan ia yang memberikan surat tersebut.

Baru lagi Minhee berjalan lima detik, ia sudah disambut oleh seorang pria tua namun masih tampak kuat. Pakaiannya hanya kaos putih dan celana training hitam.

"Mau cari siapa?" Tanyanya ramah dengan kerutan yang mulai tampak di sekitar matanya.

"I-ini rumahnya Adel kan pak? Adelina?"

Mata lelaki tersebut sempat membelalak, "kamu bisa liat Adel?"

"I-iya saya bisa, tapi Adel..."

"Saya tau, dia udah pergi kan?"

Minhee mengangguk dalam diam disambut senyuman manis dari laki-laki di depannya.

"Saya ayahnya Adel, dari dulu dia bialng dia pingin banget punya adik laki-laki dan saya bersyukur dia ketemu sama kamu yang memang jarak umur kalian cukup jauh. Saya bersyukur akhirnya dia bisa ngerasain punya adik laki-laki walau cuma sebentar."

Airmata yang hendak jatuh dari kedua mata Minhee ini ditahannya sekuat tenaga, kemudian tangannya menyodorkan amplop yang ia bawa sedari tadi.

"Ini apa?" tanya lelaki tersebut namun tangannya menarik amplop yang disodorkan Minhee.

"Itu...itu suratnya Adel untuk keluarganya. Sebelum dia pergi dia sempat titip itu sama saya buat diserahkan ke keluarganya, makanya saya kesini buat ngasih itu."

Lelaki itu tersenyum, "nanti saya sampaikan sama orang didalam atau sama ibunya. Terimakasih ya nak."

Si manis kembali kedalam mobil Yunseong menghasilkan kerutan dalam di dahi Yunseong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Si manis kembali kedalam mobil Yunseong menghasilkan kerutan dalam di dahi Yunseong.

"Udah dikasih suratnya?"

Minhee mengangguk sembari tangannya menarik botol air mineral yang tadi mereka beli sebelum kemari.

Kerutan dahi Yunseong makin dalam, "kamu kasihin sama siapa dek?"

"Hah? Aku kasihin sama itu—"

Jari telunjuk Minhee menunjuk kearah depan dimana ia tadi berbincang dengan lelaki tua yang merupakan ayahnya Adel, namun nihil, sudah tidak ada siapapun disana.

"Kakak gak liat aku ngomong sama orang?" tanya Minhee curiga.

Dan gelengan dari kepala Yunseong membawa sedikit kepingan cerita Adel dulu bersamanya.

"Gue meninggal karena kecelakaan tabrak lari udah gitu mobil gue sama mobil ayah masuk ke jurang, gue sama ayah gak selamat. Langsung meninggal di tempat."

END

Nana's note:

Iyaa beneran end, tapi yuk scroll lagi yuk! Ada berita penting loh!

Sixth Sense • hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang