Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Hari pertama masuk sekolah akhirnya tiba, bersamaan dengan hari pertama ibunya bekerja. Mereka berangkat bersama naik taksi online.
“Ibu mungkin sampai sore. Karena belum tahu pasti tentang jadwal. Nanti kalau pulang kamu beli makan sendiri, ya,” ujar ibunya seraya turun. Lia masih ada satu pemberhentian lagi untuk sampai di sekolah.
Lia mengangguk, mudah sekali bagi ibunya untuk bilang begitu. Apa wanita itu lupa kalau anaknya tinggal di Indonesia saat masih anak-anak, mana bisa langsung tahu dengan pasti jalanan kota. Tapi, ya sudahlah, nanti Lia beli mie saja di mini market.
Setelah turun, Lia langsung menyeberang menuju sekolah barunya. Sekolahnya ternyata besar juga. Dia melangkahkan kaki pelan seraya memperhatikan sekitar, memperhatikan bunga-bunga yang sedang bermekaran. Juga memperhatikan siswa-siswi lain yang hampir semuanya berjalan beriringan bersama teman-teman mereka. Bercengkrama dalam perjalanan menuju kelas.
Lia tidak iri karena sendirian, malah baginya ini lebih baik. Menghabiskan energi di pagi hari untuk tertawa haha hihi, oh tidak, itu bukan gayanya.
Lia segera masuk ke kelas setelah dari ruang guru. Setelah mendengar beberapa arahan dari Pak Kepala Sekolah tentang peraturan sekolah, Pak Adam menyuruhnya untuk memperkenalkan diri di depan kelas. Ah, apakah ini suatu keharusan? Lia menatap para siswa yang ada di kelas itu, mereka semua menatapnya secara bersamaan, menunggunya untuk bicara.
“Hai, namaku Grizellia Aqueenas. Pindahan dari Inggris, senang bertemu dengan kalian.”
Oke, Lia kira ini sudah cukup. Informasi umum yang harus diketahui oleh mereka. Pak Adam kemudian menyuruhnya untuk duduk. Lia duduk paling belakang karena hanya itulah bangku yang tersedia.
“Anak-anak, hari ini Bapak tidak bisa mengisi pelajaran karena ada rapat mendadak. Jadi, kalian bapak beri tugas yaitu membuat percakapan dalam Bahasa Inggris. Jangan cari di google, kalau nekat nilai kalian 0. Sekian.”
Hari pertama sudah begini,?. Lia hanya diam sambil memperhatikan sedangkan siswa yang lain berteriak heboh. Entah apa alasan mereka berteriak yang pasti dia tidak ikut-ikutan.
“Pak, percakapannya tema bebas?” tanya Lia setelah mengangkat tangan. Buku tulis sudah siap, pulpen juga sudah siap ditangan, Lia hanya tinggal menunggu jawaban Pak Adam selaku guru Bahasa Inggris.
Tapi, ada yang aneh. Kenapa mereka semua menatap Lia dengan tatapan tidak suka? Apa karena Lia siswi baru, atau karena pertanyaannya barusan? Jika karena pertanyaan, kenapa mereka sampai sebegitunya, Lia hanya bertanya yang seharusnya.
Oh, Lia masuk kelas IPA. IPA 1.
“Pertanyaan yang bagus. Temanya bebas, ya,” ujar Pak Adam. “Kalau kalian kesulitan, tanya saja pada Grizellia. Dia pasti jago Bahasa Inggris,” ujar Pak Adam dan berlalu pergi.
Hah?! Apa-apaan, kenapa jadi aku, pikir Lia. Jika itu cara Pak Adam untuk membantunya mendapatkan teman. Maka, terima kasih tapi Lia tidak membutuhkannya.
Lia mengabaikan mereka. Bukannya tidak mau membantu tapi selama ini apa yang mereka tangkap dari pelajaran Bahasa Inggris. Kenapa mau dibantu terus? Maaf jika kedengarannya Lia egois tapi sungguh, mereka harus mulai berusaha sendiri. Bahkan saat ujian nanti, semua orang akan berdiri sendiri.
Di depannya ada siswi yang duduk, namanya Yesha Keiramina. Dia tiba-tiba menengok ke belakang dan menatap Lia sambil tersenyum. Ya Tuhan, jangan katakan dia mau minta bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CHAOS [JAELIA]
Fanfiction[PROSES REVISI] Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang salah. ©dear2jae 2021.