Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen. Terima kasih!
*
Ini masih pagi, udara dingin masih terasa bahkan matahari belum sempurna menampakkan dirinya. Tapi anak-anak yang lain sudah membuat kerumunan dan bergosip saat melihat Nathan dan Felix datang bersama ke sekolah.
Yang menjadi pusat perhatian adalah datangnya Nathan bersama Felix dengan wajah babak belur. Sedangkan Felix sekarang bukan siswa sekolah ini lagi. Mereka berdua melangkah menuju ke dalam sekolah, tidak lain dan tidak bukan untuk menemui Hugo. Jika cara baik-baik tidak mempan, maka mereka akan menggunakan kekerasan. Soal hukuman, pikirnya nanti saja.
Sontak kedatangan Nathan dan Felix ke kelas Lia membuat kehebohan. Hugo berada di kelas yang sama dengan Lia. Jadi Lia juga kaget dengan apa yang dia lihat saat ini.
“Kamu ngapain ke sini?” Lia menarik lengan Nathan dengan pelan.
Nathan berbisik pelan. “Aku janji ini yang terakhir. Maaf..”
Semalam, Nathan bercerita pada Lia bagaimana dia mendapat luka itu. Dan, Lia juga bercerita bahwa dia sudah pindah karena ibunya kembali.
“Stop!” Rendy si ketua kelas menghadang mereka saat hendak berjalan menuju bangku paling belakang, tempat di mana Hugo duduk. Rendy menyadari sesuatu karena arah pandang Nathan masih tertuju pada Hugo yang pura-pura tidak tahu apa-apa di belakang. “Kalau mau adu jotos, jangan di kelas. Nanti aja pulang sekolah.”
“Ren, mending diem!” sahut Felix
“Kenapa mereka bisa dateng samaan gini?” tanya Yesha bergumam di samping Lia dan Haikal.
Lia menggeleng pelan. Sebab, dia memang tidak tahu. Karena semalam, Nathan hanya bercerita bahwa dia dan Felix bertemu orang jahat. Lia bahkan tidak tahu kenapa Hugo bisa jadi sasaran mereka pagi ini.
Nathan tidak menghiraukan ucapan temannya itu, dia langsung melangkah menuju Hugo. Tatapan mengintimidasi Nathan membuat Hugo bergidik. Nathan dan Felix berdiri di depan Hugo dengan tatapan membunuh.
“Dia emang temen gue. Tapi kalau kelakuannya kayak gitu, gue nggak bisa terima,” ujar Felix semalam.
“Mau ngomong di sini atau di luar?” tanya Nathan dengan wajah datar, tenang, namun sorot matanya terlihat benar-benar menakutkan.
Yesha dan Lia diam melihatnya. Semua anak-anak di kelas juga tidak ada yang berani bersuara. Lia menatap Nathan dalam diam. Nathan yang dia lihat saat ini sama seperti Nathan waktu berkelahi dengan Eric dulu.
“Kenapa lo kayak gini? Gue kira kita beneran temen. Tapi lo malah main belakang!” giliran Felix yang bersuara.
Hugo berdiri dan tersenyum sinis ke arah mereka. Ikut memberikan tatapan mengintimidasi.
“Maksud lo apa?” tanya Hugo pura-pura tidak tahu.
“Soal foto gue sama Lia. Lo, ya?” tanya Felix, masih berusaha menahan emosinya.
“Foto? Ngomong apa, sih!” Hugo masih mengelak.
Felix sudah tidak tahan dengan kelakuan Hugo Nathan menyadari kalau Felix sepertinya mengambil ancang-ancang untuk memukul Hugo. Jadi dia lebih dulu melayangkan tendangannya dan mengenai perut Hugo. Hugo terpental ke belakang mengenai kursinya.
Kelas langsung heboh dengan tindakan Nathan. Tak terkecuali Lia dan Yesha yang ikut menyaksikannya. Para siswi berteriak heboh melihatnya hingga menimbulkan perhatian siswa lain. Kelas sebelah pun ikut masuk.
Lia berjalan mendekati Rendy yang malah mengamati dari jauh. “Ren, ayo lerai. Kenapa malah diem aja?”
“Sorry, Lia. Nathan kalau udah begitu nggak bisa dihentikan,” jawab Rendy santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CHAOS [JAELIA]
Fanfiction[PROSES REVISI] Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang salah. ©dear2jae 2021.