Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen. Terima kasih!
*
Mungkin ini pertama kalinya Lia bangun pagi dengan suasana hati yang sangat-sangat senang. Benar-benar berbeda dari sebelumnya. Apalagi setelah tahu kalau dia dan Nathan berada di tempat yang sama.
Pagi ini Nathan mengirim pesan, menanyakan berapa mata kuliahnya. Lalu, katanya Nathan ingin mampir ke rumahnya.
“Bu, nanti ada temanku yang mau datang,” ujar Lia dengan nada ceria sambil membantu ibu merapikan meja makan.
“Siapa?”
“Ibu pasti langsung kenal.”
Dulu Nathan pernah diobati oleh ibu waktu berkelahi dengan Eric. Jadi sepertinya ibu akan langsung mengingat Nathan.
“Mau dibuatin makanan?” tanya ibu.
“Nggak usah, Bu. Dia cuma bentar aja.”
“Emangnya dia siapa? Kamu keliatan semangat dari tadi.”
Ibu ternyata menyadari perubahan raut wajah Lia. Karena memang dia hari ini sangat senang. Jadi antusias saat memberitahu ibu kalau Nathan akan datang.
“Nanti aja lihat sendiri,” ujar Lia dan berlalu ke kamar mandi.
Lia juga heran pada dirinya sendiri kenapa hari ini sangat bersemangat. Hebat, dampak yang diberikan oleh Nathan sangat hebat.
—
Lia berjalan menuju kampus karena memang tidak terlalu jauh. Dia lihat Nathan melambaikan tangannya di depan gerbang utama. Padahal fakultas mereka berbeda dan saling berjauhan tapi katanya dia mau menunggu Lia dan mengantarnya ke kelas. Nathan bisa saja masuk lewat gerbang samping agar cepat sampai di fakultasnya tapi dia tidak mau.
“Udah lama?” tanya Lia.
Nathan menggeleng. “Ayo masuk.”
Mereka berjalan beriringan menuju kelas. Lia berpapasan dengan beberapa temannya Lino yang dia kenal dan mereka menatap Lia heran. Mungkin karena Lia berjalan dengan Nathan.
Apa yang paling membuat Lia terkejut adalah Lino yang datang menghampirinya saat ini. Sepertinya teman-teman Lino memberi kabar bahwa Lia terlihat bersama laki-laki baru. Lia menatap Nathan yang berdiri di sampingnya tapi wajahnya terlihat santai. Apa mungkin karena Nathan tidak tahu wajah Lino jadi tidak bereaksi apa-apa.
“Siapa dia?” bisik Nathan dengan wajahnya yang datar. Wajah yang Lia lihat ketika dia berhadapan dengan Eric dan Hugo waktu itu.
Lia masih diam, belum tahu mau jawab apa. Lino juga sedang bersama seorang perempuan, sepertinya yang dijodohkan dengannya. Entahlah, Lia juga tidak peduli. Ada Nathan di sampingnya.
“Pacar barumu?” tanya Lino akhirnya.
“Iya,” jawab Lia tanpa ragu lalu memandang Nathan yang mengulas senyum kecil di sebelahnya.
“Cepat sekali kamu move on..” lanjut Lino lagi dengan nada suara yang pelan, sangat pelan. Mungkin takut pacarnya dengar.
“Emangnya lo sepenting apa untuk diingat sama Lia? Setelah memperlakukan dia dengan buruk, lo pikir dia akan ingat sama lo? Kalau jadi cowok itu yang gentle. Jangan jadi kayak bocah yang apa-apa harus dibantuin orang tua,” celetuk Nathan.
Lia melotot kaget sambil menatapnya. Lord! Nathan sudah sadar rupanya kalau orang ini adalah Lino. Lia kemudian menatap Lino, dia terlihat menahan napas kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CHAOS [JAELIA]
Fiksi Penggemar[PROSES REVISI] Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang salah. ©dear2jae 2021.