3

254 27 4
                                    



Dua hari telah berlalu dan Jinhwan menjalani hari-harinya di sekolah dengan Donghyuk yang sudah menjadi temannya karena lelaki itu yang tetap mengikuti Jinhwan kemanapun lelaki mungil itu pergi. Dan sudah dua hari pula Jinhwan tidak melihat keberadaan Hanbin sama sekali. Ketika ia bertanya pada Jiwon satu hari lalu, lelaki kelinci itu menjawab 'maaf Jinan, Hanbin kemarin hanya menggantikan temanku yang tidak masuk dan sekarang dia sudah menjalani kegiatannya sendiri'. Mendengar jawaban Jiwon membuat Jinhwan agak sedikit sedih karena tidak bisa melihat sunbae cupu-nya itu.

Bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar. Ada yang menuju ke kantin, ke perpustakaan dan ada juga yang bergosip didalam kelas maupun di koridor sekolah. Jinhwan dan Donghyuk berjalan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi, minta diisi. Tak lama mereka sampai di kantin. Mereka mengambil makanan dan mencari tempat duduk yang masih kosong. Setelah mendapatkannya, mereka duduk dan menikmati makanan yang mereka ambil. Tapi, itu tak berlaku untuk Jinhwan karena lelaki mungil itu hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa minat untuk memakannya.

"yak! Jinan apa yang mengganggumu?" tanya Donghyuk yang merasa aneh dengan Jinhwan.

"tidak ada" jawab Jinhwan sambil menyuap makanan kedalam mulutnya.

"benarkah? tapi, mukamu menunjukkan kau tidak baik..." kata Donghyuk lagi. Jinhwan memutar bola matanya malas dan menyuap makanannya lagi, tanpa peduli dengan Donghyuk yang mulai kesal.

"huh menyebalkan" gumam Donghyuk sambil menyuap makanan kedalam mulutnya dengan kesal. Jinhwan tidak peduli dan pura-pura tak melihat wajah Donghyuk yang kesal.

"Jinhwan ini untukmu" Seorang yeoja mendekat kemeja Jinhwan dan Donghyuk dan memberikan sebuah bingkisan kecil kepada Jinhwan.

"apa ini Hyerin?" tanya Jinhwan pada Hyerin(sang pemberi bingkisan tadi).

"hanya coklat" balas gadis itu dengan senyum yang terpatri diwajahnya.

"baiklah aku terima ini, gomawo Hyerin-aa" balas Jinhwan sambil tersenyum manis dan membuat Hyerin semakin senang dibuatnya.

"huh sang pangeran mulai lagi" ejek Donghyuk setelah kepergian Hyerin dari hadapan mereka berdua, sedangkan yang diejek hanya diam saja.

Ya, Jinhwan menjadi pangeran sekolah sejak dua hari lalu. Meskipun wajahnya cantik dan imut tidak membuat gadis dan lelaki di sekolahnya menghiraukannya. Mereka malah mengagumi Jinhwan dan mulai membuat sebuah kelompok yang menyukai Jinhwan. Sebenarnya sekolah ini memiliki pangeram disetiap angkatannya, dikelas 3 ada Kim Jiwon si jenius, yang memiliki wajah tampan dengan senyum kelinci yang menggemaskan. Ditingkat 2 ada Koo Junhoe yang memiliki tinggi badan ideal, otak agak pandai, hidung mancung dan mata yang mampu memikat semua wanita. Di kelas 2 juga ada Song Yunhyeong yang memiliki wajah yang cantik. Ia memiliki banyak fans karena sifatnya yang baik pada semua orang. Tak ayal dia memiliki banyak fans di sekolahnya.

*

Kim Hanbin pov.

Istirahat telah berlalu aku kembali kedalam kelas setelah berkutat dengan buku yang ada di perpustakaan. Ya! Selama istirahat tadi aku menghabiskan waktuku untuk duduk dan membaca di perpustakaan. Aku suka dengan suasana sunyi, sepi tanpa ada suara gaduh dan sebagainya. Dimanapun t empat yang sepi pasti aku ada disana. Aku berjalan di koridor sendirian dan tidak memperdulikan tatapan siswa/siswi yang menatapku tak suka. Toh aku tidak memiliki masalah dengan mereka,bahkan jika mereka membully-ku, aku hanya diam saja.

"Kim Hanbin" panggil seseorang dan membuatku menoleh kearah suara tersebut.

"oh Yunhyeong...ada apa? "

"boleh aku menemanimu ke kelas?" tanyanya padaku yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala. Kemudian kami berjalan beriringan menuju kelas kami. Ya, kami berada di kelas yang sama. Lagi-lagi banyak pasang mata yang menatapku seakan mereka tidak terima jika Yunhyeong berjalan disampingku, tapi ketika aku melirik kearah Yunhyeong, lelaki itu malah diam dan menatapku. Seakan-akan ia tidak peduli dengan pasang mata yang menatap kita berdua.

"kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?" tanyaku ketika Yunhyeong tidak beralih menatapku.

"tidak kok....wajahmu baik-baik saja, hanya terlihat tampan" pujinya padaku.

"jangan memujiku seperti itu" sungguh aku merasa tidak enak ketika semua mata menatapku dengan tatapan yang seakan-akan ingin mengulitiku. Tentu saja Yunhyeong tidak sadar dengan tatapan itu karena mereka akan menatap dengan lembut ketika Yunhyeong menatap mereka. Sungguh akting yang bagus.

"bagiku kau tampan, Hanbin" setelah mengatakan itu, Yunhyeong berjalan cepat menuju kelas dan meninggalkanku begitu saja. Aku sebenarnya tahu jika Yunhyeong itu menyukaiku, tapi aku berusaha keras agar dia menjauhiku dan melupakan perasaannya padaku karena aku tidak pantas dengannya. Masih banyak lelaki baik yang mencintainya dan bukan aku. Lebih baik lagi jika dia menemukan seorang gadis yang bisa membuat hidupnya bahagia. Bukan seorang gay sepertiku. Kadang aku merasa jijik dengan diriku sendiri ketika tahu jika aku menyukai lelaki dan aku tahu penyebabnya. Siapa lagi jika bukan Jung Jaewon, lelaki itu benar-benar merubahku menjadi menyedihkan seperti ini dan lebih parahnya aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika aku berada di rumahnya. Untung saja dia masih memperbolehkanku bekerja paruh waktu jika tidak mungkin hidupku sudah seperti di neraka dan sangat menyedihkan.

Jika kalian bertanya apakah aku tidak lelah hidup seperti ini? jawabanku adalah sangat lelah. Aku ingin hidup bebas tanpa ada seseorang yang mengekangku untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Dan aku juga sudah muak dengan kelakuan Jaewon yang selalu menyuruhku untuk melakukan apapun dengan tubuhnya. Aku bosan, sangat bosan. Kadang aku berdo'a agar ada seseorang yang menyelamatkanku, tapi kadang aku berfikir itu akan mustahil karena anak buah Jaewon yang sangat ketat kepadaku. Kadang aku melihat mereka mengikutiku kemanapun aku pergi dan terkadang mereka mengawasiku ketika aku bekerja. Sungguh sial hidupku.

Hanbin pov end

Hanbin pulang ke rumah pukul 21.30 tidak seperti biasanya. Biasanya ia pulang pukul 21.00, tapi hari ini ia harus menata barang-barang yang sedikit berantakan di minimarket jadi ia pulang agak terlambat. Sampainya di rumah ia disambut oleh Jaewon. Hanbin sudah sangat hafal dengan ekspresi Jaewon yang seperti itu ketika ia pulang terlambat.

"malam sayang.." kata Jaewon menyambut kepulangan Hanbin dengan senyum yang terpatri diwajahnya.

"maaf aku ter-"

"tidak masalah aku tahu kau sangat sibuk di minimarket itu" potong Jaewon sambil berdiri dari duduknya.

"em kalau begitu aku pergi pergi ke kamar dulu" Hanbin akan pergi ke kamarnya sebelum tangan Jaewon mencekal tangannya dan manariknya mendekat.

"bagaimana kalau kita mandi bersama sayang?" tawar Jaewon dengan melepas kacamata Hanbin yang membuat lelaki tampan itu diam ditempatnya berdiri.

"ta-tapi-"

"ayolah Hanbin-ie" paksa Jaewon dengan melepas tas sekolah Hanbin dan melemparnya ke sofa dengan sembarangan. Jaewon langsung menggeret tubuh Hanbin menuju kamar mandi. Sampainya di kamar mandi, Jaewon melepas seragam Hanbin yang masih melekat pada tubuh lelaki tampan itu. Setelah semuanya terlepas, Jaewon langsung menyerang Hanbin begitu saja.



Tbc.

hai Re balik.....

ada yang kangen Re atau malah kangen ff ini doang???? 😆😆😆

maaf baru bisa up karena belakangan ini Re sibuk semoga up yang sedikit ini bisa mengobati rindu kalian....see you 🤗🤗🤗

*Renjinang*

'binhwan'Nerd SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang