「 Chapter 2 」

3.5K 595 260
                                    

Bibir yangyang mengerucut saat langkahnya ditahan oleh suara ibunya. Doyoung yang tengah menyiapkan sarapan menghentikkan kegiatannya sementara, lalu berjalan mendekati yangyang, pria manis itu menatap putranya seraya berkacak pinggang.

"Mau kemana?"

Yangyang menggaruk tengkuk. Ugh, raut wajah ibunya begitu datar. Hingga membuat yangyang gugup dan bingung menjawab apa. Sebenarnya, ia ingin menuju basement ;menemui mahkluk unik bernama KunKun? Sukun? Ah, entahlah. Yangyang lupa.

Otak yangyang memutar mencari jawaban. Terpaksa ia harus berbohong. Tak mungkin yangyang mengatakan hal sebenarnya pada doyoung.

"Ah.. Aku ingin jalan-jalan ma! Hehe." Jawab yangyang disertai senyuman yang terlihat kaku. Dalam hatinya yangyang berdoa agar ibu galaknya itu mempercayai ucapannya.

"Nanti saja." Wajah doyoung berubah, menjadi mode lembut. "Setelah sarapan kau boleh pergi. Dan tolong—bangunkan papamu."

Dengan senang hati yangyang menuruti perintah doyoung. Pagi ini keberuntungan tengah berpihak padanya; sang ibu mempercayai ucapannya. Bahkan, ibunya itu tiba-tiba dalam mode lembut. Mungkin olahraga malam kemarin membuat doyoung berubah.

"PAPA!" Berulang kali yangyang mengetuk pintu sembari memanggil sang ayah dengan suara keras. "CEPAT BANGUN!" Ketukan itu terhenti, "jika tidak.. Mama akan memotong penismu!"

Setelah berucap seperti itu, yangyang berlari dengan terkikik menuju meja makan. Ya, bisa yangyang dengar jika ayahnya itu meneriaki namanya dari dalam kamar.

"Anak nakal!"

Jitakan keras melayang di kening yangyang. Siapalagi pelakunya jika bukan sang ayah? Membuat yangyang mengaduh seraya mengusap keningnya berulang kali. Awalnya yangyang ingin mengadu, tapi niat itu ia urungkan karena melihat wajah ibunya yang kembali dalam mode galak.

"Berhentilah mengadu! Kau bukan anak kecil lagi." Gertak doyoung seraya menyajikan makanan di meja.

Bibir yangyang kembali mengerucut. Akhirnya ia mulai memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya. Tapi tunggu! Suapannya tiba-tiba terhenti. Isi kepala yangyang kembali terpikir pada mahkluk unik itu. Kunkun pasti kelaparan batinnya.

Muncul lah niatnya untuk membawakan mahkluk itu makanan; dengan cara diam-diam.

Tetapi tidak sekarang!

Yangyang akan menemui mahkluk itu setelah ia selesai menghabiskan sarapannya. Tak mungkin ia ke basement dengan membawa banyak makanan. Pasti akan muncul pertanyaan dari ayah ataupun ibunya.

.

.

Yangyang mengambil beberapa makanan kaleng di laci dapur. Sore ini kedua orang tuanya tengah berkebun di halaman belakang. Ini adalah kesempatan bagi yangyang untuk menemui mahkluk itu.

Setelah dirasa cukup, yangyang kembali menutup laci itu. Kedua kakinya melangkah menuju basement, sesekali yangyang menoleh ke belakang. Memastikan situasi jika ayah atau ibunya belum kembali dari halaman belakang.

Nah! Aman,

Pintu basement itu perlahan terbuka. Suara pintu itu selalu terdengar mengerikan ketika dibuka. Namun yangyang tidak mempermasalahkan itu, karena ada kunkun yang membuat dirinya selalu ingin memeluk mahkluk itu.

Makanan kaleng yang dibawanya, yangyang letakkan di lantai. Kemudian ia mengangkat papan kayu yang masih digunakan untuk menutupi lubang besar di tembok tersebut.

Creatures Of The Night •kunyang•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang