New York

177 13 0
                                    

Disini gue, melihat kearah jendela luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disini gue, melihat kearah jendela luar. Melihat betapa indahnya cahaya dimalam hari, gue cuma menghela nafas panjang. Gue gak capek memandang jalanan yang ramai itu selama 3 tahun disini.

"Cantik..." gumam gue.

Tiba-tiba ada tangan yang menutup mata gue.

"I know you??"

"You know me???" lelaki itu.

"Gimana aku gak tau kamu coba, siapa yang sering begini hah??"

"Yahh..gak seru lagi dong.." lelaki itu langsung lepasin tangannya dan membalikkan badan gue dan sekarang posisi gue menghadap dia.

Dia perlahan membelai kepala gue dengan kedua tangannya, ditatapnya dalam dalam mata gue.

"Cantik.."

"Cantik lah, siapanya dulu dong??"

"Kesayangannya Seongwoo dong.." terus dia meluk gue. Gue juga meluk erat dia.

Ya, dia Ong Seongwoo. Lelaki yang selama ini telah membantu gue sangat banyak, sampai gue bisa meneruskan perusahaan ayah ini dan mengajarkan tentang menjalani kehidupan dengan baik.

Gue sempet frustasi, gue ngerasa capek ngejalani ini semua. Semenjak kepergian ayah dan bunda, kehidupan gue bener bener berubah.

Pada tahun pertama gue merasa frustasi banget, dan sempat gue mau terjun dari jembatan. Tapi tiba tiba datang lelaki yang sampai sekarang jadi pelindung dan penyelamat gue.

Author Pov

Flashback on

Di jembatan itu, Mina sudah siap untuk terjun. Tapi tiba tiba ada tangan yang meraihnya.

"No..don't do it please.."

"Just let me go..i'm so tired..i miss my dad and my mom, i want to meet them.." Mina.

"Are you crazy?? If you do it, your really stupid."

"Let me go......" Mina berusaha melepaskannya, karena kekuatan Mina yang kuat dalam memberontak, pegangan lelaki itu lepas dan Mina terpeleset. Namun lelaki itu langsung cepat memegang tangan Mina.

"Help me...." Mina.

Lelaki itu berusaha sekuat tenaga menarik Mina keatas, dan akhirnya dia berhasil menarik Mina.

"You're so crazy...how worth your life, can't you think about your family? They are waiting you at home.."

"I haven't family, my daddy and my mom, has passed away. They leave me, and they leave a lot pain for me..hiksssss" Mina menangis.

Kemudian lelaki itu memeluknya, Mina menangis dipelukan lelaki itu.

"Aku rindu mereka..." gumam Mina lirih dan dia sudah tidak sadarkan diri.

"Hey..wake up?? Are you okay?"

Lelaki itu tampak panik dan membawanya ke rumah.

...

"Bibi, tolong siapkan air hangat.."

"Baik aden..."

Kemudian bibi itu langsung mengambilkan sebaskom air hangat. Dan lelaki itu, langsung mengompres kepala Mina karena badannya sangat panas.

"Siapa dia den?? Pacarnya aden? Tapi setau bibi, aden itu jomblo deh.." Bibi, yang diketahui namanya Bi Ijah.

"Bibi ngeledek aku nih ceritanya, aku gak tau bi siapa dia. Tapi aku liat dia tadi hampir aja mati konyol, jadi aku tolongin dia bi.."

"Oh begitu den, mungkin dia lagi ada masalah den.." Bi Ijah.

"Ya tapi kan bi, setiap masalah itu ada solusinya. Tuhan juga pasti udah atur semua, dan Tuhan memberikan masalah pasti juga dengan solusinya bi.."

"Iya aden, kalau gitu bibi harus masak apa den?" Bi Ijah.

"Eumm...sup aja dulu deh bi.."

"Baik den, bibi permisi dulu.." Bi Ijah.

Beberapa menit setelah itu akhirnya Mina terbangun.

"Di-dimana ini?? Kepalaku sakit sekali..." Mina.

"Kamu dirumah ku..."

"K-kamu siapa?? Dan kenapa aku bisa disini.." Mina.

"Kamu tidak ingat dengan kejadian tadi?"

Mina hanya membelalakkan matanya, betapa bodohnya dia karena sudah berpikiran dangkal seperti itu. Dalam batinnya dia merutuk dirinya sendiri

"Sudah kejadian tadi sudah berlalu, apapun masalahmu itu kamu harus bisa melewatinya. Karena Tuhan telah menjanjikan sesuatu yang indah pada akhirnya nanti.."

"Maaf..sudah merepotkan mu.." Mina.

Lelaki itu hanya tersenyum dan Bi Ijah masuk membawa sup yang sudah dimasak tadi.

"Eh...si nona cantik sudah bangun.." Bi Ijah.

Mina hanya tersenyum malu.

"Udah ah bibi mah sukanya gitu.."

"Ya udah sini kamu makan dulu ya.."

Akhirnya dia menyuapi Mina perlahan, dan Mina hanya menuruti saja. Setelah selesai makan, lelaki itu menyuruhnya untuk menginap dirumahnya untuk sementara waktu.

"Tidurlah, kamu pasti lelah. Kamu tinggal disini dulu.."

Mina hanya mengangguk dan mereka meninggalkan kamar itu.

"T-tunggu..." Mina. Dan lelaki itu menoleh.

"Terima kasih..dan maaf sudah merepotkanmu.." Mina.

"Tidak apa..tidak masalah..istirahatlah.."

"Aku Kang Mina..panggil saja Mina, kamu??" Mina.

"Ong Seongwoo..panggil saja Seongwoo.." Seongwoo.

Mina hanya mengangguk dan tersenyum, tanpa disadari Seungwoo juga tersenyum.

"Aden..ayuk cepet keluar, kasian non Mina mau istirahat.." Bi Ijah yang tadi nyenggol Seungwoo, dan iseng aja meledek tuannya itu.

"Ihh bibi mah..ya udah ayo.." Seungwoo. Dan Mina hanya tertawa.. Seungwoo tersenyum lagi dan meninggalkan kamar itu.

"Cantik ya den..sampe segitunya liatinnya..hihihi" ledek Bi Ijah.

"Bibi jangan ngadi-ngadi deh..udah ah.." Seungwoo.

"Kenapa telinganya merah gitu den?? Ahahaha..ciyee si aden..ehem ehem.." Bi Ijah langsung lari ke dapur.

"Bi Ijah....jangan ngeledek terus kenapa si??" Seongwoo lalu menyusul bi Ijah. Sungguh interaksi seperti seorang ibu dan anak yang saling menggoda.
.
.
.
TBC

The Truth [ C O M P L E T E D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang