Unbelieveble

76 12 0
                                    

Akhirnya gue bangun, kepala gue sakit banget.

Dan gue nengok ada Seong-woo disamping gue.

"Kamu udah bangun.." Seong-woo.

"Sekarang jam berapa, aku harus ke cafe" gue berusaha bangun tapi gak kuat, lemes banget gue. Apa gara gara gue nangis sepanjang malam??

"Sekarang jam 9, ga usah biar aku yang kesana. Kamu istirahat aja dirumah, aku udah masakin bubur buat kamu." Seong-woo.

"Baiklah kalau itu mau kamu..."

"Aku pergi dulu.." Seong-woo keluar dari kamar gue, ada yang aneh sama dia.

"S-Seongwoo ya.." pas gue mau bangun ngejar dia, tiba tiba gue oleng..

"Akhh...sakit banget kepala gue.."

Gue tenangin diri gue dulu, dan setelah itu gue turun kebawah. Gue pikir Seong-woo masih disana, tapi ternyata udah pergi. Dan iya udah ada bubur di meja makan, gue langsung duduk dan makan bubur nya, setelah itu gue minum obat.

Akhirnya gue memutuskan buat ke kamar dan mandi, gue cuma rebahan doang dikamar.

"Gue ke kafe aja kali ya..bosen juga dirumah sekalian nemenin Seong-woo, dan liat kafe gue.."

Akhirnya gue bersiap buat ke kafe, gue gak bawa mobil sendiri gue naik taksi, soalnya masih agak pusing sedikit si.

...

Gue akhirnya sampai di kafe, tapi betapa terkejutnya gue.

"Hei..what are you doing?? She is customer, you have to give best service...now go back..go..!!" Seong-woo marah sama salah satu pelayan, mungkin karena pelayan itu kurang service nya ke pelanggan.

Gue langsung mendekat ke arah Seong-woo.

"Seong-woo ya..ada apa?? Kenapa kamu memarahi pegawai itu.."

"Dia salah, harus dimarahi" jawab singkat Seong-woo. Dan dia pergi ke ruangan didalam kafe, ya bisa disebut itu kantor kecil kafe. Dan gue ngikutin dia.

"Kamu kenapa?? Semuanya baik baik aja kan?" gue berusaha menenangkan Seong-woo, soalnya dia keliatan marah banget dan gue baru liat dia yang kayak gini.

"Udahlah Woo, gapapa. Namanya juga kan masih baru, masih perlu adaptasi Woo.." gue terus berusaha menenangkan Seongwoo.

Tapi Seongwoo cuma diam aja. Mungkin lagi ada yang mengganggu pikirannya.

...

Sekarang udah jam 10 malam, waktunya kafe tutup. Dan gue pulangnya dianter sama Seong-woo.

Selama perjalanan kita banyak diem diemannya, gak tau hari ini kenapa Seong-woo gak kaya biasanya.

Dan gak lama kita udah sampe ke apartemen, tadi sebenernya Seong-woo gak mau mampir tapi karena gue paksa jadi dia mampir.

Gue buatin minum buat dia yang sekarang lagi duduk di sofa.

"Minum dulu tehnya..". Dia gak jawab sama sekali, malah sibuk liat hp nya.

"Seong-woo kamu kenapa si??" dia tetep gak jawab

"Seong-woo !!!! Aku tanya kamu kenapa?? Kenapa seharian ini kamu marah dan cuekin aku??"

"Pikir aja sendiri.." Seongwoo

"Aku ada salah apa sama kamu? Kalo kamu gak bilang apa kesalahan aku, aku mana tau?" gue udah nahan nangis si dari tadi.

"Terserah..aku mau pulang!" Seong-woo langsung berdiri dan jalan. Gue cegah dia, gue pegang tangan dia tapi dia lepasin pegangan gue kasar, dan itu sakit.

"Akkh...." gue kesakitan tapi dia gak peduli. Justru dia melangkah keluar apartemen gue, dan gue ngejar dia.

"Seong-woo... Ong Seong-woo... Seong-woo yaaa.. Berhenti.." gue teriak manggil dia bahkan gue ngikutin dia sampai parkiran.

Saat dia hendak membuka pintu mobilnya, gue halangin dia. Dan sekarang posisi gue menghadap ke dia.

"Kamu kenapa si..kenapa gini in aku?? Apa salah aku?? Bilang sama aku, jangan cuma diem.."

"Siapa Mark..?" pertanyaan Seong-woo cukup buat gue tersontak kaget.

Dan gue masih diem mematung ...
.
.
TBC

Ini Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Mark

Ini jodohku😊😊🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini jodohku😊😊🤭🤭

The Truth [ C O M P L E T E D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang