1. Malam Pertama

152 9 1
                                    

Canggung.

Itulah satu kata yang mendominasi didalam kamar Zivo yang kini juga ditempati oleh istrinya, Chelsea.

Sebenarnya yang merasa canggung hanyalah Chelsea, sedangkan Zivo bersikap biasa saja sambil menidurkan dirinya di ranjang dengan posisi miring menghadap ke arah Chelsea yang kini sedang menghapus make-up nya di meja rias.

"Kamu hapus make-up lama banget, bee" Celetuk Zivo yang sedari tadi menunggu aktivitas istrinya.

Chelsea menatap Zivo yang kini sedang tersenyum kearahnya lewat pantulan cermin. "I-ini kan make-up nya tebel, jadi agak susah buat di hapus. Iya gitu susah."

Senyum Zivo melebar, dari cara bicara Chelsea yang aneh membuat Zivo gemas dan ingin menggodanya.

Gugup dia, kerjain ahh

Lantas Zivo beranjak dan menghampiri istrinya itu. Kemudian memeluk bahunya dari belakang dan itu membuat Chelsea mematung, jantungnya berpacu dengan cepat apalagi saat napas Zivo berhembus ke lehernya.

"K-kamu ... Mau ngapain?"

"Hm?"

"Kamu mau ngapain sih?" Cicit Chelsea. Pasalnya Ia merasakan napas Zivo ada di telinganya.

"Ngapain aja, kan udah sah." Balas Zivo dengan suara serak.

Chelsea menelan ludahnya susah payah.

"Make up kamu udah bersih dari tadi, tapi kamu masih duduk disini. Kenapa?" Tanya Zivo dengan suara tertahan.

"Hmm itu, anu--" Chelsea bergumam bingung mau membalas apa.

"Sshh geli ih." Chelsea beranjak menjauhkan dirinya dari Zivo saat dirasa Zivo mulai menciumi bahunya.

Zivo tersenyum miring. "Ayo!" Ajaknya sambil berjalan mendekat.

Chelsea menggigit bibir bawahnya risau saat Zivo menatap intens dirinya. Dari kaki sampai berhenti dimatanya. "A-ay ayo apa?"

Suaranya ampe geter gitu, ngakak.

Zivo tertawa dalam hati karena berhasil membuat Chelsea gugup seperti ini.

Sedangkan Chelsea merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menahan dirinya untuk tidak gugup, pasalnya kegugupan nya ini sangatlah kentara terdengar dari suaranya yang bergetar.

Chelsea menelan ludahnya lagi saat Zivo semakin mendekat, dan dirasa dirinya sudah mentok di tembok.

"Main."

Mendengar kata main saja sudah membuat Chelsea deg degan setengah mati. Chelsea tidak munafik, ia cukup paham dengan kata 'Main' yang Zivo maksud.

Chelsea mengerjapkan matanya saat Zivo mengurung dirinya. "Sekarang ya, sayang?"

"Aku ..."

"Apa hm?"

"Ak-aku belum mandi, nah iya aku belum mandi." Ucap Chelsea mencoba mencari alasan untuk menjauh dari Zivo. "Aku mandi dulu, kamu minggir."

"Ngapain mandi? Besok aja sekalian."

"Lengket Zi badan aku, bau asem."

"Ya percuma kalo mandi juga, nanti juga lengket lagi kena siraman aku."

Chelsea memejamkan mata seraya berdecak kala mendengar ucapan Zivo yang mulai ngawur.

"Zi ..." Rengek Chelsea membuat Zivo benar-benar gemas.

"Kenapa sayang? Udah nggak tahan kayaknya ya?"

"Ih apaan sih, kamu mah!"

"Lho aku kenapa?"

AMENABLE 2 ( HIATUS ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang