3. Belanja Bulanan

70 7 0
                                    

"Ih jangan di buka gorden nya! Masih ngantuk aku ya ampun" Gerutu Zivo ketika Chelsea membuka gorden jendela kamar mereka.

"Udah jam delapan ini, mau belanja kapan?" Tanya Chelsea lembut sambil kembali naik ke kasur tanpa menutup gorden, membiarkan cahaya matahari pagi itu menerangi kamar.

"Ya Allah, dibilang jangan dibuka gordennya!" Dumel Zivo kesal, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Chelsea melihat itu pun berdecak kesal.

"Kamu mau nganter aku belanja enggak sih? Kalo nggak mau yaudah."

Hening.

Zivo tetap tidak peduli, dengkuran halusnya pun semakin terdengar.

Chelsea mendesah frustrasi. "Makannya nggak usah ngajak main sampe jam 3 pagi, tau gini aku nggak bakal mau nurutin kamu." Cetus Chelsea sebal.

Chelsea semakin merengut melihat Zivo yang tidak merespon ucapannya sama sekali.

Chelsea berdehem, tiba-tiba ide muncul di otak cantiknya. Ia tersenyum miring.

"Ini kan belanja bulanan, berarti buat sebulan kan. Kalo kamu nggak mau nganter aku, berarti kamu juga siap nggak dapet jatah selama sebulan."

Skakmat!

Jangan mengira Zivo tidak mendengar ancaman istri liciknya itu, nyatanya sejak tadi ia mendengar suara Chelsea. Ia hanya ingin menjahili, sambil mengulur sedikit waktu karena dirinya masih sangat mengantuk.

Sudah cukup, Chelsea kesal!

"Awas lo ya! Awas aja kalo minta apalagi maksa, gue nggak bakal mau. Bodoamat lo mau ngancem kek atau apa kek. Gue mau minta anter Juan, bye!"

Mendengar nama Juan, Zivo refleks membuka matanya dan melotot kearah istrinya yang ingin beranjak.

Dengan sekali cekatan Zivo menarik tangan Chelsea hingga istrinya itu jatuh di atas tubuhnya.

Ditatap nya mata Chelsea dalam-dalam membuat yang ditatap pun menelan ludahnya susah payah.

"Nggak boleh tau sayang, udah punya suami masa mau sama cowok lain?" Tutur Zivo pelan dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ntar dulu, kan masih jam delapan. Aku masih ngantuk, bentar aja kasih waktu dua jam deh buat aku tidur."

Alis Chelsea mengerut kesal, "Yakali dua jam!" Sewotnya.

Zivo melingkarkan tangannya di pinggang Chelsea. "Suami kamu ini masih ngantuk sayang, nanti dulu ya? ya?" Pintanya manja.

Melihat mata Zivo yang sayu membuat Chelsea tidak tega, bener-bener masih ngantuk kayaknya.

"Ya? Boleh ya? Nanti abis belanja aku beliin eskrim Choco cookies deh. Aku masih ngantuk ini."

Chelsea menghela napas pasrah. "Yaudah, kamu tidur lagi." Ucapnya kemudian mengecup dahi suaminya dan beranjak bangun.

Hal itu membuat Zivo senyum-senyum sendiri, "lagi dong, masa jidatnya doang."

Karena Chelsea sudah berdiri, ia pun menunduk lalu mencium hidung dan juga bibir Zivo. Kemudian diusapnya rambut Zivo pelan membuat sang empunya memejamkan mata menikmati usapan istrinya itu.

"Udah tidur lagi, aku mau ke dapur dulu." Ucap Chelsea lalu pergi keluar kamar.

"Duhai senangnya dicium istri, enak banget udah halal gini" Gumam Zivo sambil terkekeh pelan.

❄❄❄

Sesuai janji Zivo, ia bangun setelah diberi waktu dua jam lagi untuk tidur.

AMENABLE 2 ( HIATUS ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang