"Kalo butuh apa-apa telepon mama!"
Chelsea menghela napas jengah pasalnya sudah hampir sepuluh kali Feny mengucapkan kalimat itu.
"Kamu denger nggak?"
"Denger mama, ya ampun"
Chelsea memeluk Feny, "Nanti Selly sering-sering main ke rumah kok"
"Sel?"
Mendengar panggilan Harris, Chelsea melepaskan pelukannya lalu menghampiri sang papa. "Kenapa pa?" Tanyanya. Harris tersenyum tipis. "Inget pesan papa ya! Kalo dia nyakitin kamu, bilang sama papa!"
"Pa, Selly udah nikah lho."
"Iya terus, kalo udah nikah kenapa? Kamu masih anak papa, papa masih berhak buat jaga kamu. Apalagi kalo dia nyakitin kamu" Ujar Harris serius membuat Chelsea tersenyum, hatinya selalu merasa hangat setiap menerima perlakuan dari papa nya.
"Iya pa iya."
"Sini!" Harris merentangkan tangannya bersiap menyambut pelukan dari putri sulungnya itu. Dengan senang hati Chelsea menyambutnya. "Jaga diri baik-baik, jadi istri yang baik juga buat Zivo." Harris mencium kening Chelsea.
"Papa sayang Selly"
Chelsea tersenyum. "Selly sayang papa" Balasnya.
"Ayo sayang?" Ajak Zivo yang baru selesai memasukkan barang-barang ke dalam mobil.
"Selly berangkat ya pa, ma." Chelsea mencium punggung tangan kedua orang tuanya, dan juga mertuanya. Zivo pun melakukan hal yang sama.
Harris mengusap rambut Zivo. "Jagain putri saya" Katanya. Zivo tersenyum manis. "Siap pa"
Harris mengangguk. "Yaudah sana kalian berangkat, Hati-hati!"
"Iya udah kita berangkat dulu, assalamu'alaikum." Chelsea dan Zivo membalikkan badannya dan berjalan menuju mobil
"WOI! INI SI NINA KAGA DIAJAK?" Seru Zio dari depan pintu sambil menenteng boneka hello kitty berwarna pink kesayangan Zivo.
Zivo yang hendak memasuki mobil pun menyahut, "Nggak usah bang, simpen aja" Sahutnya
Zio menganggukan kepalanya.
Chelsea membuka sedikit kaca mobil lalu melambaikan tangannya saat mobil meninggalkan pekarangan rumah.
❄❄❄
"Rumah sebesar ini kamu beli sendiri, Zi?" Tanya Chelsea disertai decakan kagum saat melihat berapa luasnya rumah baru mereka. Belum lagi ternyata rumah berlantai dua yang mereka tempati sekarang.
Zivo merangkul bahu istrinya. "Gimana? Kamu suka?" Tanyanya sambil menatap Chelsea.
Chelsea membalas tatapan suaminya. "Lebih dari suka atuh, suka banget. Tapi ..."
"Tapi?"
"Apa ini nggak terlalu besar buat kita berdua?"
Zivo terkekeh mendengarnya. "Sayang, nanti kan kita bakal punya anak. Nggak selamanya kita berdua doang kan" Ujar Zivo
"Yaiya sih, tapi bukan itu lho yang aku maksud"
"Terus apa?" Tanya Zivo bingung.
Chelsea menatap sekelilingnya, "Rumahnya terlalu besar, capek atuh aku nyapu ngepel nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMENABLE 2 ( HIATUS )
Novela Juvenil▪▪▪ Sequel of AMENABLE ▪▪▪ ______________________________________ Ada baiknya baca Amenable yang pertama dulu biar tau jalan cerita nya ya :) ______________________________________ [ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, OKE? HAPPY READING ] Menikah...