Sewindu sudah. Kursi yang berbaris, aku menemukanmu disana. Aku rasa mendekatimu itu butuh banyak nyali dan tenaga, makanya aku lebih suka diam dan membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya.
Ja, kalau kamu selalu berkata aku ini manusia yang banyak diamnya, itu memang benar. Tapi aku pernah ingin sekali mengajakmu untuk berbicara dan membuatmu merasa seperti hanya kita yang berada dibumi. Aku juga mau membuatmu menjadi satu – satunya tempat yang bisa aku jadikan tempat berbaginya semesta yang tadinya tidak akan aku bagi kesiapapun, hanya untuk diriku sendiri. Aku juga mau membuatmu merasa kalau aku bisa menerimamu sepenuhnya, tanpa ada pikiran jahat yang kadang membuat jeda diantara aku dan kamu, yang kadang membuatku kesal setengah mati sebab kamu yang selalu saja kalah dengan perkiraan oranglain. Ja, kalau aku bisa bilang bagaimana adanya kamu itu sangat cukup sekali untuk ku, tanpa perlu banyak berubah. Karena aku tau kamu itu orang yang paling mudah untuk bisa belajar dari segala kenyataan yang pahit, kamu cukup bisa memilah baik buruknya untuk dirimu sendiri, ja.
Ada banyak sekali yang aku sadari saat kita berdua saling nyaman disisi masing-masing. Aku sadar kalau ternyata kamu itu tempat paling nyaman, manusia yang tidak akan pernah aku temukan lagi selama aku pergi jauh kesana kemari. Tidak akan aku temukan lagi kebahagiaan yang tidak pernah aku harapkan diawal. Kamu selalu memenuhi celah tubuhku yang kosong. Kamu selalu ingin sekali membuatku banyak bicara tentang cara kerja semesta yang kadang selalu membuatku mati suri.
Kadang aku ini ingin sekali menjadi egois, untuk menjadi satu- satunya manusia yang bisa merasakan perlakuanmu. Aku ingin memiliki itu selamanya, dan tidak membaginya kesiapapun. Bahkan, aku tidak akan pernah menceritakan bagaimananya kamu kepada siapapun yang menanyakan bagaimananya kamu. Karena aku tidak mau orang lain ingin masuk ke dalam cerita yang seharusnya hanya milik berdua. Kadang manusia lain ingin sekali menjadi sedekat itu denganmu, hanya ingin berlomba untuk bisa berhasil mendapat perhatianmu yang mereka tau tidak semudah itu kamu melakukannya untuk oranglain.
Kalau kamu sadar, kenapa aku tidak pernah membatasi ruang gerakmu, ya karena bagiku kebahagiaanmu itu nomor satu. Walau kadang jalannya harus dengan jauh denganku, atau membuatmu lupa bahwa ada aku, walau harus aku yang kamu korbankan. Aku senang kamu berhasil menemukan rasa sakit, karena kamu perlu tau kalau senang itu bom waktu, senang itu tidak abadi, bahwa rasa senang dan sakit itu adalah dua hal yang harus kamu ambil untuk bisa memaknai apa arti hidup. Waktu akan terus memaksa kita berdua untuk menjalaninya sendiri – sendiri. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian, aku aka nada disisi gelapmu walau kadang kamu sendiri tidak butuh ditemani. Tapi aku akan selalu disini, untuk tidak membiarkan sepi itu terus menggerogoti tubuhmu.
Ja, kamu harus tau bahwa kamu itu kuat sekali. Kalau ada orang yang berbicara tentang celahmu itu wajar, ja. Karena semua yang kamu nilai sempurna itu sebenarnya memiliki banyak cela, hanya saja manusia diberi pilihan untuk menerima segalanya, atau hanya baiknya saja. Bahkan yang kamu anggap buruk sekali kadang memiliki sisi baik, hanya saja kamu tidak mau melihat itu. Kamu harus tau ja, kalau manusia lain itu tidak bisa menjaga dirimu sebaik dirimu sendiri, bahkan aku sekalipun.
Aku akan menjadi satu-satunya manusia yang akan bilang bahwa kamu pantas mendapatkan apa yang sudah lama kamu perjuangkan, walau orang lain membuangmu sekalipun. Kamu harus percaya bahwa kamu itu diperlukan untuk menghidupi cerita manusia lain yang kadang ingin sekali diakhiri.
Jauh atau dekatnya,namamu akan selalu aku bawa. Walau aku sendiri tak punya arah lagi untuk terusberjalan, walau nanti aku tak lagi tau mana lagi cerita yang ingin aku hidupkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Io
PoetryBanyak hal yang ingin sekali dimuntahkan, tapi terpaksa harus ditahan. Untuk menjadi sebaik - baiknya peran yang hanya bisa disampingmu. Selamanya.