Ya, kita akan menemukan jalan yang akan memberikan pilihan. Pilihan antara merelakan atau terus berjalan.
Dia ada,disaat saya kebingungan dengan bau hujan di pengawal musim. Karena setau saya, dia tidak pernah meninggalkan saya disaat saya tidak begitu yakin bahwa semua orang akan bertahan selamanya. Saya tidak berani untuk menyentuh, walau hanya sebatas kulitnya. Semestanya itu terlalu sempurna untuk saya jamai.
Kalau nanti kamu pulang, saya akan menamakan kamu sebuah kata yang mungkin tidak akan pernah kehilangan arti seperti yang lainnya. Saya akan membawa dia kemanapun saya pergi, atau tempat yang memaksa saya untuk mendatanginya dengan kesendirian, dengan ketidaksamaan, dengan pemahaman bahwa jauh tak selalu memberi siksa. Kamu memang suka membuat saya menunggu dan menggerutu, tapi kamu juga bisa memberi saya banyak pemakluman yang terkadang jika saya pikir lagi 'untuk apa semuanya dimulai?'.
Lengan saya akan bernyawa dan dipaksa lapang, ketika saat itu juga kamu berkata kita siap dengan segalanya. Ya, kamu selalu siap dengan rasa sakit dan kecewa sedangkan bagi saya itu neraka, kamu tau apa yang selama ini menjadi titik balik saya ketika saya memaksa meminta mati kepada semesta, kamu tau kamu disana dan saya tak peduli apa-apa selain itu.
Pada akhirnya, saya akan memaklumi, memaklumi segalanya. Saat ia bertemu dengan tempat yang menjadi berbagi semestanya, maka saya akan menjadi pemeran yang tak tau untuk apa berperan. Tapi saat itu juga saya belajar dengan lapang untuk kesekian kalinya. Bahkan saat ia tau, jika ada bagian dari diri saya yang tetap sakit untuk melihat itu, yang tidak akan sepintas ucapan selamat tinggal distasiun saat pagi hari.
Saya mencintainya dengan tubuh yang tak tau rasa senangnya seperti apa, dengan entah berapa kalinya kata ikhlas harus saya tarik lagi. Untuk rumah yang akan selalu sepi.
Benar, ia akan menemui perempuan itu. Perempuan yang selalu ia ceritakan tanpa titik, yang tidak pernah mendapatkan salam perpisahan darinya. Disana ia akan mengembalikan apa yang sedari awal hilang dari hidupnya, ia menemui apa yang selama ini ia cari.
Saya akan berperan sebagai tokoh yang percaya pada mimpi dan isi kepalanya. Saya akan selalu ada, bahkan saat kalimat selamanya sudah tak lagi punya makna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Io
PoetryBanyak hal yang ingin sekali dimuntahkan, tapi terpaksa harus ditahan. Untuk menjadi sebaik - baiknya peran yang hanya bisa disampingmu. Selamanya.