Chapter 24

13.2K 1.3K 111
                                    

Happy Reading🤗

✨✨✨

Tetua Chen yang melihat halaman buku sudah penuh dengan tulisan dan gambar sama sekali tidak mengerti. Alisnya bertaut kebingungan, mencoba membolak balikkan beberapa halaman namun masih sama saja. Bukannya ia tidak tahu membaca, hanya saja "huruf jenis apa ini? Aku belum pernah melihat huruf seperti ini sebelumnya" ucapnya sembari memijat pelipisnya yang tidak sakit.

Ini juga pertama kalinya terjadi, dimana terdapat tulisan tulisan yang muncul sama sekali berbeda dengan yang selama ini ia ketahui.

"Jadi siapa namamu?" Mendengar suara tetua Bao yang masih terus bertanya pada pemuda itu, tetua Chen mengalihkan pandangannya.

"Hey, kalian berdua. Berhenti mengoceh dan kemari" ucapnya.

Mereka yang mendengar suara tetua Chen segera berhenti dan berjalan menuju si empunya.

"Huang bao, coba lihat. Apakah kamu mengerti tulisan ini?" Ucap tetua Chen seraya menunjuk halaman buku yang penuh dengan tulisan yang sama sekali tidak dimengertinya.

Mencoba membuka beberapa lembar, Tetua Bao turut memperhatikan halaman demi halaman.

"Cih.. seorang pustakawan tidak mengerti tulisan tulisan ini? Hah jangan bercanda" Ucapnya sarkas.

"Bukan begitu, ini pertama kalinya aku melihat tulisan seperti ini. Kamu, coba jelaskan apa yang tertulis disana" ucap tetua Chen merasa yakin bahwa tetua Bao mengetahui semua isi buku itu, meskipun ia tidak tahu darimana sahabatnya itu belajar tentang tulisan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Tidak"

"Hah?"

"Aku juga tidak mengerti" ucap tetua Bao sembari melipat kedua tangannya santai.

Sudut bibir tetua Chen berkedut mendengar penuturan Huang Bao, seketika ia memiliki perasaan ingin mengubur hidup hidup pria tua pendek yang berdiri disampingnya.

Sementara pemuda yang melihat gambar pada halaman buku terdiam tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Paman, lihat. Bukankah gambar ini sangat mirip dengan rune yang ada disana?" Ucapnya mengarahkan telunjuk pada cangkang kristal tempat ia terkurung sebelumnya.

Benar saja, tetua Chen seketika menyadari hal itu. Sebuah ide tiba tiba muncul dikepalanya. Mungkin darah pemuda ini bisa menjadi petunjuk baginya. Tanda yang memenuhi tubuh gadis itu bisa saja memiliki hubungan dengan Soul Spirit Rune.

"Nak, bisakah kamu meneteskan darahnu pada batu kristal ini? Hanya tiga tetes" ucap tetua Chen seraya menutup sampul buku.

"Tapi paman, itu percuma saja, sebelumnya aku sudah mencoba. Dan tidak ada penjelasan mengenai rune itu".

"Bagaimana kamu bisa mengetahui cara kerja buku ini?"

"Jelas aku sangat tahu paman. Paman kira selama ini aku berada dimana? Jangan lupakan bahwa segala hal yang paman lakukan di tempat ini tidak luput dari pengawasanku" ucapnya tersenyum.

"Err...Baiklah. lantas berapa tetes darah yang kamu gunakan?" Ucap tetua Chen, ia tidak pernah menduga bahwa ternyata selama ini selalu diawasi ketika berada di Zolyrous.

"Hanya setetes"

"Hemm.. sepertinya kamu tidak tahu terlalu banyak. Ketahuilah nak, perbedaan jumlah tetes darah yang kamu gunakan akan mempengaruhi informasi yang akan diberikan oleh magic book. Satu tetes darah hanya akan memberimu sepuluh persen (10%) informasi, dua tetes darah akan memberimu lima puluh persen (50%) informasi, dan tiga tetes darah akan memberimu sembilan puluh persen (90%) informasi. Sedangkan sepuluh persen (10%) sisanya hanya akan menjadi misteri".

Rebirth Of The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang